Soloraya
Kamis, 7 April 2016 - 22:15 WIB

DANA DESA KLATEN : Inspektorat Bentuk Tim Khusus Tangani Desa Barukan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana (JIBI/Solopos/Dok)

Dana desa Klaten, Pemkab menerjunkan tim menelusuri dugaan penyimpangan dana Desa Barukan.

Solopos.com, KLATEN–Jajaran Inspektorat Klaten membentuk tim khusus guna mengusut kasus dugaan penyelewengan dana desa senilai Rp196,9 juta dan tindak asusila yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Barukan, Marsudi. Sesuai rencana, tim khusus tersebut bakal aktif bekerja mulai pekan depan.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di internal Inspektorat Klaten, tim khusus yang ditugaskan mendalami laporan dugaan penyelewengan dana dan tindak asusila diketuai Indra Prasetya. Tim ini berjumlah enam orang. Pembentukan tim dilakukan pekan lalu.

Rencananya, tim mendatangi Pemerintah Desa (Pemdes) Barukan guna memintai keterangan seluruh pihak terkait, di antaranya kades, bendahara desa, Tim Peduli Barukan selaku pelapor.

“Semua akan dimintai keterangan terkait laporan itu. Inspektorat bekerja berdasarkan data dan fakta. Nanti kalau sudah ada hasilnya, akan kami beritahu lebih lanjut,” kata Inspektur Inspektorat Klaten, Syahruna, kepada wartawan, Kamis (7/4/2016).

Advertisement

Disinggung berapa lama tim khusus Inspektorat akan bekerja, Syahruna tidak merinci hal tersebut. Hasil pendalaman tim menjadi acuan utama Bupati Klaten, Sri Hartini dalam mengambil keputusan.

“Begitu ada hasil, langsung kami laporkan ke bupati. Bupati akan memberikan sanksi berdasarkan masukan dari kami. Saat ini kami belum bisa ngomong banyak soal materi pemeriksaan. Nanti saja kalau sudah ada hasilnya,” katanya.

Salah satu auditor Inspektorat Klaten yang enggan disebutkan namanya, mengatakan tim khusus akan memintai keterangan sejumlah pihak terkait ke Pemdes Barukan. Di waktu selanjutnya, tak menutup kemungkinan beberapa pihak terkait akan dimintai keterangan lanjutan di Inspektorat.

Advertisement

“Pihak-pihak terkait itu bisa saja kades, aparat desa yang lain, Tim Peduli Barukan, atau warga lainnya. Pekan depan, kami mulai gerak ke sana [Barukan],” katanya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah warga yang tergabung dalam Tim Peduli Barukan mendesak Marsudi mundur dari jabatannya karena diduga terlibat penyelewengan dana desa 2015 dan terlibat tindak asusila. Beberapa warga sempat menggelar aksi demontrasi di Pendapa Pemkab Klaten, Mapolres Klaten, dan Kejaksanaan Negeri (Kejari) Klaten, Jumat (18/3/2016).

Saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kades Barukan, Marsudi  membantah keras telah menyelewengkan dana dan terlibat tindakan asusila sebagaimana yang disuarakan Tim Peduli Barukan tersebut. Sebaliknya, tudingan yang tidak berdasar tersebut dinilai sarat muatan politis yang bertujuan ingin menggulingkan Marsudi dari jabatan Kades.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif