Soloraya
Kamis, 7 April 2016 - 17:15 WIB

BENCANA SUKOHARJO : Tertiup Angin, Dua Rumah Di Tawangsari Roboh

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dusun Jati Tengah RT 001/RW 005, Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo bersama anggota TNI bekerja bakti membersihkan puing-puing rumah roboh milik Ngadimin dan Ngatiyem, Kamis (7/4/2016). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Bencana Sukoharjo terjadi di wilayah Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO–Hujan deras di Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (6/4/2016) malam mengakibatkan dua rumah roboh. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu tetapi enam jiwa harus mengungsi. Kerugian ditaksir senilai Rp60 juta.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, di lokasi kejadian, Kamis (7/4/2016), dua rumah rata tanah milik Ngadimin, 45 dan Ngatiyem 63, keduanya warga Dusun Jati Tengah RT 001/RW 005, Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo.

Kedua rumah yang roboh masih dalam satu pekarangan dan berdiri berjajar depan belakang. Rumah Ngadimin berada di depan dan di belakangnya rumah milik Ngatiyem.

Ngadimin menyatakan, kondisi rumahnya sudah hampir roboh dan warga sekitar telah berencana memperbaiki. Namun, ujarnya, Rabu malam hujan disertai angin turun di wilayahnya sehingga merobohkan rumah tersebut. Akibatnya, kegiatan kerja bakti memperbaiki rumah urung dilakukan. “Warga sudah diberitahu dan hari ini  berencana kerja bakti tetapi kedahuluan rumah roboh. Robohnya rumah Ngadimin menimpa rumah milik Ngatiyem di belakangnya,” ujar dia.

Advertisement

Ngadimin mengaku Rabu malam dirinya sudah tak berani tidur rumahnya karena kondisi rumahnya sudah miring. “Angin menyebabkan kondisi rumah semakin miring. Rabu malam saya mendengar suara kreeeketttt…kreekeeettt…saat angin berembus sehingga saya memilih tidur di teras rumah tetangga. Tadi pagi rumah sudah roboh sewaktu saya pergi mencari linggis ke rumah tetangga.”

Sekretaris Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari, Sukardi, telah melaporkan peristiwa bencana alam ke Camat dan Bupati. “Langkah tercepat mencarikan tempat pengungsian bagi kedua pemilik rumah. Koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat sudah dilakukan dan banyak rumah kosong di sekitar lokasi bencana alam. Pekan ini, pembersihan puing-puing reruntuhan dan pekan depan diharapkan perbaikan rumah dimulai.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif