Jatim
Rabu, 6 April 2016 - 03:05 WIB

PROGRAM 35.000 MEGAWATT : Kejar Rasio Elektrifikasi, PJB Gresik Tambah Kapasitas 800 MW

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi instalasi distribusi listrik (JIBI/Solopos/Dok)

Program 35.000 megawatt dicanangkan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan listrik nasional.

Madiunpos.com, GRESIK – Untuk memenuhi program kelistrikan nasional 35.000 megawatt (MW), Pembangkit Jawa Bali (PJB) unit pembangkitan (UP) Gresik akan  menambah kapasitas sebesar 800 MW, dari kapasitas saat ini 2.200 MW.

Advertisement

Direktur Produksi PJB UP Gresik Yudi Setyowicaksono mengatakan penambahan daya itu juga bertujuan mengejar rasio elektrifikasi nasional hingga 97,4 persen di tahun 2019.

“Untuk penempatan material lokasi pembangkitnya berada di sekitar lingkungan UP Gresik, namun terkait kapan realisasi itu berada pada kewenangan PT PLN Persero sebagai holding,” ucap Yudi di Gresik, Selasa (5/4/2016).

Yudi mengatakan keberadaan daya kelistrikan di lingkungan UP Gresik saat ini sudah sangat mencukupi untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat atau industri di wilayah Gresik dan sekitarnya.

Advertisement

“Kondisi saat ini pasokan listrik sudah mencukupi, dan PJB UP Gresik yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) hanya memerlukan perpanjangan kontrak pasokan gas dari PHWMO yang akan berakhir 2019,” ucapnya.

Yudi menambahkan daya yang ada surplus sehingga dikirim ke beberapa wilayah kepulauan, seperti Pulau Bawean, Kabupaten Gresik sebesar 1 MW sampai 3 MW.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat berkunjung ke UP Gresik mengatakan pelaksanaan penambahan daya di wilayah itu akan dilakukan pada 2019.

Advertisement

Dia mengatakan PLN ke depan dihadapkan pada tantangan lebih besar dengan menggandakan daya kelistrikan, sebagai komitmen pemerintah untuk menyediakan kelistrikan nasional.

Sudirman menegaskan program kelistrikan nasional 35 ribu MW bukanlah sebuah target, melainkan kebutuhan secara nasional dan pemerintah sangat percaya pada tercapainya pemenuhan tersebut.

“Pemerintah berharap banyak pada PLN agar bisa menjadi tulang punggung kelistrikan nasional, serta menjadi tempat pengaderan kelistrikan nasional,” ucapnya.

Sudirman mengaku saat ini pemerintah lebih mengutamakan kapasitas nasional dan bukan setiap perusahaan yang ada, sehingga capaian kebutuhan nasional 35.000 MW bisa diraih dengan bersama-sama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif