Soloraya
Rabu, 6 April 2016 - 19:15 WIB

KESEHATAN JIWA WARGA SOLORAYA : RSJD Solo Akan Bentuk Desa Sehat Jiwa

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasien mengikuti kegitan rutin terapi musik di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Selasa (5/4/2016). Terapi musik tersebut rutin digelar untuk menyalurkan bakat serta menstabilkan emosi pasien yang dirawat di RSJD Solo. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Kesehatan jiwa warga Soloraya, pendirian Desa Sehat Jiwa akan dilakukan diberbagai daerah di Soloraya.

Solopos.com, SOLO–Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Solo segera membentuk Desa Sehat Jiwa (DSJ) di berbagai daerah Soloraya.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan RSJD dr. Arif Zainudin, Sukardi, mengatakan pembentukan DSJ baru memasuki tahap pelatihan bagi para kader utama yang merupakan puluhan perawat RSJD dr. Arif Zainudin. Sambil menyiapkan kader utama, menurut dia, RSJD dr. Arif Zainudin bakal menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan se-Soloraya untuk membentuk DSJ.

“Kami baru memasuki tahap awal pembentukan Desa Sehat Jiwa. Kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan se-Soloraya. Kami akan membentuk Desa Sehat Jiwa. Kami segera membentuk kader-kader di daerah. Kami kemudian akan memilih dan melatih para kader tersebut,” kata Sukardi saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (6/4/2016).

Sukardi menjelaskan pembentukan DSJ bertujuan untuk mendeteksi lebih dini kondisi masyarakat dengan gangguan jiwa. Gangguan jiwa bisa dihat dari perubahan pikiran, perasan dan perilaku (3P) pada seseorang. Dia berharap kader-kader DSJ mampu menangani atau melaporkan dengan cepat kepada RSJD soal temuan masyarakat dengan gangguan jiwa.

Advertisement

“Kami ingin kesehatan jiwa masyarakat terdeteksi dini dengan adanya kader Desa Sehat Jiwa. Mereka yang secara aktif melaporkan setiap temuan di lapangan. Para kader menjalankan peran preventif supaya masyarakat tidak sampai mengalami gangguan jiwa berat. Sebelum turun ke lapangan, para kader akan kami latih dulu,” jelas Sukardi.

Sukardi belum bisa menyebut kelurahan atau desa mana saja yang bakal dibentuk sebagai DSJ karena belum ada keputusan dengan Dinas Kesehatan masing-masing daerah di Soloraya. Hanya, dia berharap, akan ada banyak kelurahan atau desa yang bisa dibentuk menjadi DSJ. Sukardi menargetkan pembentukan DSJ bisa terealisasi pada tahun ini.

“Masih ada pengidap gangguan jiwa yang dipasung. Kami selama ini pernah mengambil atau menerima 260 penyidap jiwa yang dipasung. Kami berharap dengan keberadaan kader DSJ, tidak ada lagi penyidap gangguan jiwa yang terpasung. Seyogyanya manusia itu mahkluk sosial. Tidak bisa mereka [pengidap gangguan jiwa] diasingkan,” papar Sukardi.

Advertisement

Sukardi menembahkan RSJD dr. Arif Zainudin juga bakal menggandeng berbagai puskesmas untuk menyukseskan program DSJ. Dia meminta puskesmas mendelegasikan perawat dan dokter untuk magang di RSJD yang berada di Kelurahan Jebres, Jebres tersebut. Sukardi berharap perawat dan dokter di puskesmas bisa mendampingi kader DSJ dalam penanganan masyarakat dengan gangguan jiwa.

Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat (Keswamas) RSJD dr. Arif. Zainudin, dr. Aliyah Himawati Rizkiyani, mengatakan pemerintah telah menyediakan pelayanan kesehatan jiwa kepada masyarakat melalui sistem pelayanan kesehatan jiwa mulai dari tingkat primer, sekunder, dan tersier. Namun, apabila dikaitkan dengan beban biaya yang harus dikeluarkan, menurut dia, pendekatan kepada masyarakat akan lebih efektif dan efisien.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif