Soloraya
Rabu, 6 April 2016 - 09:45 WIB

KABAR DUKA : Sentot Selino Berpulang, Didi Kempot Ikhlas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sentot Selino (istimewa)

Kabar duka datang dari keluarga Didi Kempot yang harus kehilangan kakak kandungnya, Sentot Selino.

Solopos.com, SOLO – Kabar duka kembali datang dari musisi campursari Didi Prasetyo atau yang lebih dikenal dengan Didi Kempot. Kakak sulungnya, Sentot Selino, meninggal dunia karena gagal ginjal pada Minggu (3/4/2016) di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Solo sekitar pukul 13.00 WIB.

Advertisement

Usai disemayamkan di rumah duka, jenazah dimakamkan di Sidowayah, Ngawi, Jawa Timur pada Senin (4/4/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. Almarhum dimakamkan tepat bersebelahan dengan makam ibu dan adik kandungnya, Mamiek Prakoso. Mengetahui kabar meninggalnya sang kakak, Didi pun langsung bertolak ke Solo dan ikut menghantar jenazah sang kakak ke Ngawi. Kerabat dan sejumlah seniman Jawa Timur pun turut hadir di pemakaman tersebut.

Keputusan untuk memakamkan almarhum di samping makam ibu dan adiknya merupakan keinginan Sentot saat dia masih dalam kondisi sehat. “Itu permintaan beliau sendiri, pengen dimakamkan di samping ibu dan Mamiek,” ujar Didi saat dihubungi solopos.com, Selasa (5/4/2016) sore.

Advertisement

Keputusan untuk memakamkan almarhum di samping makam ibu dan adiknya merupakan keinginan Sentot saat dia masih dalam kondisi sehat. “Itu permintaan beliau sendiri, pengen dimakamkan di samping ibu dan Mamiek,” ujar Didi saat dihubungi solopos.com, Selasa (5/4/2016) sore.

Didi mengaku ikhlas saat mendengar suara terakhir sang kakak via telepon sebelum almarhum tak kuasa menghembuskan nafas terakhirnya. Ya, setengah jam sebelum berpulang, Sentot sempat menelepon Didi yang saat itu sedang pentas di Salatiga. Sebelumnya Didi mengaku tak sedikit pun mendapat firasat akan kepergian sang kakak.

“Saya awalnya enggak ada firasat apa pun. Hanya saja ketika menelpon saya, beliau bilang sudah tidak kuat lagi. Dari getir suaranya saat itu, saya mulai merasa tidak enak,” tutur dia.

Advertisement

“Karena beliau, saya bisa bermusik melanglang buana. Sampai akhir hayatnya, beliau tetap produktif, masih terus nyanyi bareng sama saya. Beliau itu luar biasa,” kenang dia.

Istri Didi, Yan Vellia, berujar sekitar 2-3 tahun terakhir kesehatan Sentot sudah menurun. Tubuhnya semakin kurus dan kerap masuk-keluar rumah sakit. Kendati demikian, Sentot tak sedikit pun gentar dengan penyakitnya.

“Sering cuci darah dan lebih dari 5 kali masuk-keluar rumah sakit. Terakhir saya menyambangi, beliau terlihat gemuk, mungkin karena pengaruh infus,” ujar dia saat dihubungi solopos.com, Selasa.

Advertisement

Didi dan Yan mengatakan karya terakhir Sentot adalah sebuah album religi yang dipersembahkan khusus untuk putri bungsunya, Michelle. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk teman-teman seniman atas doanya. Semoga arwah beliau damai di surga, dan semoga mbak Linda [istri Sentot] dan putra-putrinya diberi ketabahan,” imbuh Yan.

Sentot yang dikenal khalayak dengan single Joko Lelur-nya ini sudah puluhan tahun malang melintang di belantika musik Tanah Air dan manca negara. Karya-karyanya begitu populer di Suriname dan beberapa negara yang pernah disambanginya di era 1996-1999.

Beberapa album seperti Tulung dan Goyang Bebek, serta satu single Party Cendol menggoyang Suriname di jamannya.

Advertisement

Sementara itu Doel Sumbing, anggota kelompok musik humor Solo Pecas Ndahe merasa tak percaya dengan kepulangan Sentot. Meski tak pernah tampil sepanggung, Doel mengaku sosok Sentot adalah seniman senior yang tangguh dan humoris.

“Saya enggak pernah tahu kalau beliau sakit. Dalam 3 tahun terakhir sikapnya masih biasa saja, masih terlihat sehat,” ujar dia, Selasa.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif