Soloraya
Rabu, 6 April 2016 - 16:10 WIB

FASILITAS PUBLIK SOLO : Duh, Taman Program Unggulan Terbengkalai

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Taman Progran Uanggulan yang familiar disebut Taman Taman Anak Merdeka di bantaran Kali Jenes, Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Solo becek dan ditumbuhi ilalang, Rabu (6/4/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Fasilitas publik Solo berupa Taman Program Unggulan di Kelurahan Danukusuman, tak terkelola optimal.

Solopos.com, SOLO – Taman Program Unggulan atau familiar disebut Taman Anak Merdeka di Kelurahan Danukusuman, Serengan, Solo tidak terkelola optimal.

Advertisement

Bendahara RW 015 Danukusuman, Marijo, 63, mengatakan perawatan Taman Anak Merdeka hanya dilakukan seadanya oleh warga sekitar, yakni warga RW 014 dan RW 015 Danukusuman. Menurut dia, warga mulai kewalahan merawat taman yang membentang di bantaran Kali Jenes sepanjang 600 meter (m) tersebut. Perawatan taman, lanjut Marijo, menelan biaya cukup banyak.

“Kami mendapat tujuh [mesin] pemotong rumput dari Pemkot Solo beberapa tahun lalu. Sebagian mesin rusak. Selain itu, warga tidak lagi sering menggunakan mesin pemotong rumput karena keberatan untuk membeli bahan bakar minyak [BBM]. Warga juga butuh uang untuk perawatan mesin,” kata Marijo kepada solopos.com di Taman Anak Merdeka, Rabu (6/4/2016).

Pantauan solopos.com di lokasi, Rabu pagi, Taman Anak Merdeka dalam kondisi kurang tertata. Cukup banyak sampah berupa plastik bekas maupun dadaunan kering menyelimputi kawasan taman yang berada di bantaran Kali Jenes tersebut. Selain di bagian taman, satu-satunya akses menuju taman, yakni jalan selebar 2 meter (m) juga ditumbuhi ilalang dan lumut.

Advertisement

Marijo menerangkan perawatan Taman Anak Merdeka kini dilakukan warga dengan sederhana. Dia menilai Pemkot Solo perlu turun tangan untuk mengelola taman yang dilengkapi dengan bangunan mandi cuci kakus (MCK) komunal dan sanggar seni tersebut. Menurut Marjito, Taman Anak Merdeka dulu sering dikunjungi anak-anak, bahkan dari luar Danukusuman.

“Enam tahun lalu taman ramai dikunjungi warga, khususnya anak-anak. Namun, saat ini taman tidak lagi banyak dimanfaatkan anak-anak. Sayang kalau Taman Anak Merdeka tidak dikelola hingga tidak dirawat optimal lagi. Saya melihat beberapa taman di Solo dikelola dan dirawat petugas khusus. Tapi kok taman di Danukusuman tidak?” ujar Marijo.

Bukan hanya bangunan MCK komunal dan sanggar seni, taman yang berada di sebelah timur jembatan Dawung tersebut dilengkapi dengan ruang terbuka seperti lapangan sepak bola, arena panahan, dan taman bermain lengkap dengan permainan outdoor. Menurut Marijo, hanya arena panahan yang sering digunakan untuk aktivitas warga. Dia menilai Taman Anak Merdeka butuh sistem pengelolaan yang terstuktur.

Advertisement

Senada dengan Marijo, warga Danukusuman yang menjadi Sekretaris Linmas Danukusuman, Sumarno, menilai Taman Anak Merdeka tidak dikelola dengan baik. Menurut dia, personel linmas rutin melakukan patroli secara rutin pada pagi, siang, hingga malam hari. Sumarno menjelaskan personel linmas khawatir Taman Anak Merdeka digunakan untuk tindak asusila maupun kriminalitas.

“Warga sepakat akses menuju taman dibatasi, hanya lewat jalur dari barat. Dulu taman digunakan juga untuk tempat bolos anak sekolah. Maka dari itu, kami [personel linmas] melakukan patroli secara rutin untuk mencegah adanya orang yang berbuat tidak baik di area taman,” jelas Sumarno di Kantor Kelurahan Danukusuman.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif