Jogja
Selasa, 5 April 2016 - 14:20 WIB

UNPK PAKET C 2016 : Ratusan Orang Ikut UNPK Paket C, Mayoritas Usia Muda

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian nasional paket kesetaraan (JIBI/Dok)

UNPK Paket C di Kulonprogo diikuti ratusan orang yang didominasi usia muda

Harianjogja.com, KULONPROGO- Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C di Kulonprogo didominasi usia muda yang putus sekolah. Dinas Pendidikan (Dindik) Kulonprogo sendiri telah mengirimkan surat edaran ke berbagai sekolah untuk mengimbau siswa-siswanya yang putus sekolah mendaftar ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) terdekat.

Advertisement

Tuti Sriyani, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Disdik Kulonprogo menjelaskan bahwa peserta UNPK tahun ini masih didominasi oleh usia muda dibandingkan usia lanjut. Ia menguraikan bahwa umumnya peserta UNBK lahir tahun 1997 sehingga disimpulkan bahwa mereka adalah korban putus sekolah.

“Usianya masih belasan tahun mungkin sempat ada masalah sehingga tidak lanjut,” jelasnya dalam pantauan pelaksanaan UNPK di SDN Ngento, Dusun Ngento, Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih pada Senin (4/4/2016).

Tuti menyebutkan jika peserta UNPK tahun ini sudah berkurang dibandingkan tahun lalu. Tahun ini peserta UNPK di seluruh Kulonprogo mencapai 179 orang yang terbagi dalam 7 PKBM, turun dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 312 orang. Jumlah yang turun terus menurutnya menjadi indikator jika pendidikan formal yang berlangsung di SMA semakin baik.

Advertisement

Sedangkan untuk peserta usia lanjut sendiri biasanya merupakan pegawai yang sebelumnya hanya berbekal ijazah SMP saat mendaftar pekerjaannya. Saat ini, banyak profesi yang mensyaratkan ijazah SMA dalam kriteria pendidikan sehingga banyak warga yang sudah bekerja selama bertahun-tahun akhirnya mengikuti UNPK.

Selain itu, Tuti menjelaskan jika ijazah paket C sendiri saat ini sudah setara dengan ijazah SMA sehingga bisa digunakan untuk mendaftar pekerjaan serta melanjutkan pendidikan ke universitas.

Tuti memaparkan jika kesadaran masyarakat akan pendidikan semakin tinggi. Bahkan dalam pelaksanaan UNPK yang dilaksanakan di SDN Ngento, seluruh peserta hadir mengikuti ujian. Sebagaimana tahun sebelumnya, tahun ini peserta juga diwajibkan mengikuti UNPK sebagai persyaratan kelulusan dalam paket C. Namun, kelulusannya sendiri masih ditentukan oleh pihak PKBM masing-masing. “Bukan penentu tapi wajib ikut UNPK,” tandas Tuti.

Advertisement

Eni Masyroh, peserta UNPK dari PKBM Dinas Pendidikan menyatakan bahwa ia mengikuti ujian guna melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Sebelumnya, ia sendiri telah mengenyam pendidikan hingga bangku SMA namun terputus di tengah jalan. “Tidak sampai lulus SMA karena kecelakaan,”ujarnya seusai pelaksanaan UNPK.

Ia mengaku sempat mendapat ujian dari sekitarnya karena mengikuti ujian penyetaraan. Meski demikian, ia sendiri mengaku tidak memepermasalahkan hal tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif