News
Selasa, 5 April 2016 - 16:36 WIB

UJIAN NASIONAL 2016 : Ada Peserta Indigo, Panitia UNPK Sediakan Ruangan Khusus

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Ujian Nasional 2016 di Solo didiikuti juga oleh salah satu peserta indigo.

Solopos.com, SOLO – Panitia Ujian Nasional (UN) 2016 Kota Solo memfasilitasi para peserta Pendidikan Kesetaraan Paket C yang mengikuti UN dengan 19 ruang ujian di SMP Negeri (SMPN) 4 Solo. Namun selain itu, juga disiapkan satu ruang khusus sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu pada diri peserta yang diketahui indigo.

Advertisement

Hal itu dikemukakan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Tri Budi Santoso, ketika ditemui wartawan di kantornya, Selasa (5/4/2016).

Sebagaimana diketahui, UN 2016, Senin-Rabu (4-6/4/2016), juga diikuti peserta Pendidikan Kesetaraan Paket C sebanyak 329 orang.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, UN 2016, Senin-Rabu (4-6/4/2016), juga diikuti peserta Pendidikan Kesetaraan Paket C sebanyak 329 orang.

Tri Budi menjelaskan, ujian untuk peserta UNPK dilangsungkan di SMPN 4 Solo siang, mulai pukul 13.30 WIB. Di antara peserta, Tri Budi mengungkapkan ada peserta berkebutuhan khusus yang ditempatkan di ruang terpisah.

“Tidak ada maksud untuk mendiskriminasi, namun justru ini untuk melayani para peserta berkebutuhan khusus tersebut agar bisa mengikuti ujian dengan baik,” terangnya.

Advertisement

“Namun hari pertama ujian Senin, mereka lancar mengerjakan soal lantaran tidak ada gangguan yang dialami peserta yang indigo tersebut,” ungkapnya.

Tri Budi menambahkan, hari pertama UNPK, tercatat ada 16 peserta yang absen. Menurutnya, hal itu peningkatan mengingat tahun lalu tercatat ada sekitar 50 peserta yang tidak hadir saat ujian.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya itu yang tidak hadir 50 an lebih. Tahun ini yang tidak hadir 16 orang itu sudah bagus,” tandasnya.

Advertisement

Terkait alasan 16 peserta yang tidak hadir mengikuti UNPK tersebut, di antaranya yaitu tujuh orang memilih untuk tetap bekerja lantaran takut pendapatannya dipotong oleh perusahaan.

“Jadi perusahaan sudah mengizinkan karyawannya yang ingin mengikuti ujian Program Paket C dengan catatan gajinya dipotong sesuai dengan hari izinnya. Mungkin karena takut gaji dipotong, maka peserta tersebut memilih untuk tetap masuk kerja dan tidak datang UN Program Paket C,” kata Tri Budi.

Selain itu ada tiga peserta UNPk tidak hadir ujian karena terikat kontrak kerja dan masih dalam masa training.

Advertisement

“Karena di dalam perjanjian selama masa training tidak boleh izin, maka memilih untuk tetap bekerja. Kemudian sisanya ada yang memang tidak ingin ikut ujian, beralasan sudah mantap berjualan makanan,” imbuhnya.

Meskipun begitu, Tri Budi mengatakan, panitia dan pamong belajar di masing-masing penyelenggara Pusat Belajar Kegiatan Masyarakat (PKBM) para peserta itu akan tetap berusaha mengajak 16 orang peserta UNPK ini agar mau mengikuti ujian.

“Jadi gurunya atau pamongnya itu sampai datang ke rumah masing-masing untuk merayu dan mengajak supaya mau mengikuti UN ini. Tapi memang keputusan tetap ada di tangan meraka,” tandasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif