News
Selasa, 5 April 2016 - 10:15 WIB

PANAMA PAPERS : Tokoh-Tokoh Dunia Disebut, Lembaga Perpajakan Lakukan Penyelidikan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Pembocoran data soal keuangan para tokoh dunia terkuak terkait dugaan mereka terlibat dalam upaya penghindaran atau penggelapan pajak.

Solopos.com, SYDNEY – Lembaga perpajakan di sejumlah negara mulai bergerak menyelidiki para wajib pajak yang tercantum dalam data klien biro hukum asal Panama, Mossack Fonseca untuk menelisik apakah mereka terlibat dalam upaya penghindaran atau penggelapan pajak.

Advertisement

Seperti dilansir Reuters, pembocoran data keuangan yang dijuluki Panama Papers itu mencakup periode selama hampir 40 tahun, dari 1977 hingga Desember 2015 dan menunjukkan bahwa perusahaan yang berdomisili di negara-negara bebas pajak atau tax heavens dipergunakan untuk aktivitas pencucian uang, perdagangan gelap senjata dan narkoba, atau penghindaran pajak.

Kantor Pajak Australia (Australian Tax Office, ATO), Senin (4/4/2016), menyatakan tengah menyelidiki 800 klien Mossack Fonseca. “Kami sudah mengaitkan 120 di antara mereka dengan lembaga penyedia jasa keuangan rahasia di Hong Kong,” ujar ATO dalam pernyataan persnya. Wakil Komisioner ATO Michael Cranston menyatakan kantornya bekerja sama dengan kepolisian dan lembaga regulator antipencucuian uang Austrac untuk memeriksa semua data.

Para pemimpin sejumlah negara yang secara langsung atau melalui keluarga atau rekan dekat mereka disebut terkait dengan operasi keuangan rahasia dalam data bocoran itu kemarin juga mulai membantah. Menteri Penerangan Pakistan, Pervez Rasheed, membantah jika keluarga Perdana Menteri Nawaz Sharif terlibat dalam perusahaan pengelolaan keuangan rahasia atau perusahaan offshore. Keluarga Sharif yang disebut terlibat di antaranya dua anaknya, Mariam dan Hussain Nawaz.

Advertisement

Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemarin juga menanggapi berita mengenai data keuangan itu dengan menyebutnya sebagai upaya mencemarkan nama baik sang presiden menjelang pemilu Rusia.

“Sasaran utama berita bohong ini adalah presiden kami, khususnya terkait pemilu parlemen yang akan datang serta untuk perspektif jangka panjang yaitu pemilu presiden dua tahun mendatang,” ujar Peskov.

Keluarga Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, juga tak luput dari data keuangan yang bocor itu. Putra PM Razak, Mohd. Nazifuddin bin Mohd. Najib, yang dikenal banyak berinvestasi di berbagai bidang seperti teknologi, energi, dan keuangan, pada 2009 menjadi satu dari dua direktur Jay Marriot International Ltd., perusahaan yang didaftarkan Mossack Fonseca do wilayah tax heaven British Virgin Islands (BVI). Pada 2012, bersama Megat Daniff Shahriman bin Zaharudin, seorang perintis bisnis, Nazifuddin menjadi direktur PCJ International Venture Limited, yang juga didaftarkan Mossack Fonseca di BVI. Meski Nazifuddin mengaku PCJ adalah perusahaan dagang internasional, namun tak ada aktivitas nyata yang tercatat.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif