News
Selasa, 5 April 2016 - 14:25 WIB

ISIS DI INDONESIA : Ini Dugaan Penyebab Perpecahan Kelompok Santoso

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

ISIS di Indonesia dideklarasikan kelompok Santoso yang bersembunyi di Poso.

Solopos.com, JAKARTA – Kehadiran tiga perempuan di kelompok Santoso menimbulkan keresahan di kalangan para anggota kelompok itu. Tiga perempuan itu istri Santoso dan dua orang dekatnya.

Advertisement

Keliga perempuan itu bergabung sejak Januari 2015. Tapi, kehadiran mereka menimbulkan perpecahan di kelompok Santoso. Di dalam video yang disebarluaskan Santoso selalu berucap agar meninggalkan keluarga dan berjihad.

Pengakuan dari anggota kelompok Santoso yang ditangkap kepada penegak hukum, ketiga perempuan ini menimbulkan rasa tidak fair. Para anggota yang lain tidak dibolehkan membawa keluarganya.

“Apalagi perempuan itu meminta dilayani bak ratu, tidak membantu memasak dan selalu dikawal anak buah Santoso,” tutur seorang penegak hukum yang mendengarkan kesaksian pelaku. Ada dua kurir serta anggota Santoso yang ditangkap petugas seperti dilansir detikcom, Selasa (5/4/2016).

Advertisement

Dalam sejumlah foto yang didapat detikcom, perempuan itu juga menenteng senjata. Ada juga anak kecil di antara mereka. Perempuan itu diajari Santoso menembak dengan senjata laras panjang.

“Ada tiga perempuan, istri Santoso, istri Basri, dan istri Ali Kalora. Mereka gabung sejak Januari 2015,” tutur seorang penegak hukum.

“3 Orang perempuan tersebut menjadi bahan pembicaraan pro dan kontra diantara anggota Santoso,” tambah penegak hukum yang tak mau disebutkan namanya itu.

Advertisement

Yang membuat anggota Santoso risau, saat bergerak menjadi terhambat karena keberadaan tiga perempuan dan anak kecil. Belum lagi, para pengawal yang diminta mengawal khusus perempuan-perempuan itu.

Tak hanya itu saja, kurir yang memasok logistik diminta membawa Pil KB dan pembalut.

“Anak buah Santoso mengungkapkan adanya aturan yang tidak fair dan berpikiran Santoso ini masih memikirkan nafsu duniawi,” terang penegak hukum yang mendengarkan pengakuan seorang anak buah Santoso yang ditangkap.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif