Soloraya
Senin, 4 April 2016 - 09:25 WIB

UJIAN NASIONAL 2016 : Pelaksanaan UN CBT, Disdikpora Boyolali Kerahkan Ahli IT

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Ujian nasional 2016 di Boyolali melibatkan ahli IT.

Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali mengerahkan sebanyak 17 orang ahli Teknologi Informasi (IT) untuk pelaksanaan ujian nasional (UN) computer based test (CBT). Pelaksanaan UN belangsung mulai Senin-Kamis (4-7/4/2016).

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) SMA/SMK, Disdikpora, Boyolali, Suyanta, mengatakan Pemkab Boyolali tidak melibatkan perguruan tinggi untuk mengawasi UN. Pengawas UN hanya melibatkan guru SMA, SMK, dan MA yang tersebar di 19 kecamatan di Boyolali.

“Pengawas UN menggunakan sistem silang. Kami memastikan tidak ada guru yang mengawasi di sekolah tempat mereka mengajar siswanya,” ujar Suyanta saat ditemui solopos.com di kantornya, Minggu (3/4/2016).

Advertisement

“Pengawas UN menggunakan sistem silang. Kami memastikan tidak ada guru yang mengawasi di sekolah tempat mereka mengajar siswanya,” ujar Suyanta saat ditemui solopos.com di kantornya, Minggu (3/4/2016).

Suyanta mengatakan pada saat pelaksanaan UN setiap kelas di jaga dua orang guru. Namun, khusus UN CBT di dalam kelas hanya dijaga satu orang guru. Sementara satu guru lain bertugas untuk memperbaiki sistem jaringan komputer dan sofwere atau perangkat lunak jika terjadi masalah saat pelaksanaan UN.

“Kami mengerahkan guru IT disetiap sekolah yang menggelar UN CBT sehingga ketika terjadi masalah saat UN penanganannya lebih cepat,” kata dia.

Advertisement

“Jumlah total keseluruhan ada empat subrayon. Masing-masing sekolah SMA dan SMK terdapat dua subrayon untuk mempermudah pendistribusian soal di tingkat sekolah,” kata dia.

Menurut Suyanta, pada saat pelaksanaan UN masing-masing sekolah mengambil soal UN di subrayon yang telah ditunjuk. Setiap subrayon dijaga ketat polisi berpakaian preman untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sampai sejauh ini kami belum menemukan permasalahan soal UN 2016. Setiap mata pelajaran yang diujikan diberikan soal cadangan untuk mengantisipasi jika ditemukan kerusakan,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Disdikpora Boyolali, Abdul Rahman, menghimbau kepada siswa untuk tidak percaya jika ada orang menawari kunji jawaban UN. UN tahun ini, kata dia, meskipun tidak jadi penentu kelulusan siswa diminta tetap mengerjakan dengan jujur.

“Kami menargetkan angka kelulusan tahun ini 100% dan nilai hasil ujian harus lebih bagus dibandingkan tahun lalu,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif