Jatim
Senin, 4 April 2016 - 19:05 WIB

UJIAN NASIONAL 2016 : Hanya 387 Siswa SMA/Sederajat di Madiun Ikuti UN Berbasis Kertas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian (JIBI/Dok)

Ujian Nasional 2016 tingkat SMA dan sederajat di Kabupaten Madiun diikuti sebanyak 6.807 siswa.

Madiunpos.com, MADIUN — Sebanyak 6.807 siswa SMA/sederajat di Kabupaten Madiun mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (4/4/2016). Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.420 siswa di antaranya mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan 387 siswa lainnya mengikuti UN paper based test (UN PBT) .

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Madiun, Suhardi, mengatakan UN untuk jenjang SMA/sederajat ini akan dimulai Senin hingga Selasa (4-12/4/2016). Pelaksanaan UN dibagi menjadi dua tipe yaitu UNBK dan UN PBT.

Untuk UNBK pelaksanaan ujian akan dilakukan pada Senin ini hingga Selasa (12/4/2016) dan UN PBT dilaksanakan mulai Senin ini hingga Rabu (6/4/2016).

Dia mengatakan pada tahun ini ada 51 sekolah di Kabupaten Madiun yang melaksanakan UN menggunakan sistem berbasis komputer. Jumlah SMA/sederajat pengguna sistem UNBK ini naik dibandingkan pelaksanaan UN pada tahun lalu yang hanya 13 sekolah.

Advertisement

“Kalau sejauh ini tidak ada laporan siswa yang absen mengikuti UN ini. Pemantauan di beberapa sekolah yang melaksanakan UN baik dengan sistem BK maupun PBT semua lancar,” kata dia saat memantau pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Geger Kabupaten Madiun, Senin.

Suhardi menyampaikan selama ini seluruh siswa di Madiun sudah berupaya maksimal untuk menghadapi UN ini. Dia menyebut di antaranya belajar secara intensif, mengikuti beberapa kali try out, hingga mengikuti istigasah untuk memperkuat spiritual siswa.

Bupati Madiun Muhtarom setelah melakukan pemantauan di beberapa sekolah menyampaikan sejauh ini belum ada kendala terhadap pelaksanaan UN di Madiun. Sejumlah siswa yang mengikuti UNBK saat ditanya bupati juga menjawab bisa mengerjakan soal dengan lancar dan tidak ada masalah mengenai server komputer.

Advertisement

Muhtarom menyampaikan sekolah yang melaksanakan UNBK telah mempersiapkan berbagai antisipasi seperti menyiapkan sejumlah teknisi dan menyediakan genset. Sehingga, ketika suatu saat listrik padam, sekolah tidak kesusahan dalam mencari sumber tenaga listrik.

“Saya kira semuanya telah diantisipasi hingga kejadian yang terburuk. Selain itu, server UNBK juga tidak ada masalah dan siswa enjoy dalam mengerjakan seluruh soal. Ini karena sebelumnya mereka telah mengikuti try out dengan sistem komputer itu, jadi mereka sudah terbiasa,” jelas Muhtarom.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif