Jogja
Senin, 4 April 2016 - 06:20 WIB

KEKERASAN BANTUL : Diskusi Isu Gender Diserang, Ini Kronologisnya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Kekerasan Bantul dialami komunitas seni.

Harianjogja.com, BANTUL- Sekretariat komunitas seni Survive Garage di Jalan Bugisan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul diserang kelompok organisasi masyarakat (Ormas) Sabtu (2/4/2016) malam.

Advertisement

Penyerangan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Anggota komunitas seni Survive Garage Fitri mengungkapkan, pada Sabtu lembaganya bersama organisasi perempuan Kolektive Betina tengah menggelar pertemuan terkait isu perempuan. Acara dimulai sejak Sabtu sore, dengan kegiatan seperti diskusi, workshop mengenai isu gender, serta dibuka pula lapak-lapak berisi sejumlah karya seni.

“Mereka menganggap kegiatan ini tidak berizin,” ujar Fitri.

Anak-anak yang berada di dalam ruangan sempat histeris hingga akhirnya dievakuasi keluar. Segerombolan ormas dan aparat keamanan itu lalu masuk dan mengambil sejumlah barang-barang di sekretariat Survive Garage. Mereka juga menyegel sekretariat tersebut dan melarang penghuninya masuk. Fitri mengatakan, bukan kali ini saja komunitas seni di Kasihan tersebut menggelar acara serupa, tetapi tidak pernah ada penyerangan seperti ini.

Advertisement

Kepala Polsek Kasihan Komisaris Polisi (Kompol) Suwandi membenarkan aksi penyerangan ormas tersebut. Polisi kata dia juga mendatangi lokasi tersebut karena mendapat laporan warga kegiatan itu dijadikan ajang untuk minum minuman keras (miras).

“Ada beberapa botol miras yang kami sita,” papar Suwandi. Kepolisian sejauh ini tidak akan menindak aksi main hakim sendiri yang dilakukan para anggota ormas tersebut.

Ikhwal pesta miras dibantah Fitri, menurutnya kegiatan tersebut sejatinya sebagai forum pertemuan para aktivis perempuan untuk saling menguatkan diri.

Advertisement

“Tidak benar kalau kami dianggap pesta miras. Kalau ada anggota yang bawa miras itu di luar pengetahuan kami karena malam itu banyak sekali yang datang,” lanjut Fitri.

Pantauan media ini hingga jelang Minggu (3/4/2016) dini hari, sejumlah orang masih berjaga di tempat sekretariat dan melarang siapapun masuk ke dalamnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif