SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)
Investasi Solo, sejak Januari nilai investasi di Kota Solo mencapai Rp843 miliar.
Solopos.com, SOLO–Nilai investasi di Kota Solo pada Januari-Februari 2016 mencapai Rp843 miliar. Investasi tersebut berhasil memberikan kontribusi pada penyerapan tenaga kerja hingga 2.089 orang.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Solo, Toto Amanto, mengatakan capaian tersebut sudah hampir mencapai 50% dari target investasi yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada 2016. Total perizinan yang diterbitkan BPMPT ada 244 proyek.
Tahun ini, BPMPT menargetkan investasi di Solo mencapai Rp2 triliun. “Tahun lalu target kami Rp1,5 triliun dan realisasinya bisa Rp2,3 triliun. Tahun ini kami optimis bisa mencapai target Rp2 triliun, apalagi ini baru dua bulan sudah mencapai Rp843 miliar,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (4/4/2016).
Sementara, sektor jasa menjadi penyumbang terbesar investasi di Kota Bengawan dengan nilai Rp700 miliar. Setidaknya ada tujuh proyek pengerjaan jasa yang menyerap sekitar 106 tenaga kerja di Solo. “Sektor jasa ini menjadi peluang besar investasi di Solo, termasuk bisnis perhotelan dan restoran,” katanya.
Tercatat, sektor hotel dan restoran memberikan kontribusi Rp3,2 miliar. Ada sekitar 11 proyek hotel dan restoran yang mampu menyerap hingga 40 tenaga kerja.
Sedangkan, sektor perdagangan dan reparasi memberi kontribusi investasi senilai Rp112,3 miliar dengan menyerap 1.378 tenaga kerja. Setidaknya, ada 197 proyek di sektor perdagangan dan reparasi yang telah mendapatkan izin dari BPMPT.
Sementara, sektor tersier listrik, gas, dan air memberikan kontribusi investasi senilai Rp15,9 miliar. Ada sekitar enam proyek yang menyerap 54 tenaga kerja.
Sektor industri makanan juga tumbuh signifikan di Solo. Ada lima proyek yang izinnya diterbitkan oleh BPMPT dengan nilai Rp663,7 juta. Lima proyek tersebut diperkirakan bisa menyerap 34 tenaga kerja.