Soloraya
Senin, 4 April 2016 - 12:35 WIB

HARGA BBM TURUN : Penurunan Tarif Angkutan di Boyolali Tunggu Perbup

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi angkutan umum Solo (JIBI/Dok)

Harga BBM turun tampaknya tak langsung diikuti turunnya tarif angkutan umum.

Solopos.com, BOYOLALI – Tarif angkutan umum di Boyolali pada Minggu (3/4/2016) belum turun meskipun pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solor Rp500/liter sejak Jumat (1/4/2016). Belum turunnya tarif angkutan tersebut dikeluhkan penumpang.

Advertisement

Salah seorang penumpang angkudes, Arif Hartono, mengatakan tarif angkutan pedesaan (angkudes) jurusan Boyolali-Kaliwungu-Kabupaten Semarang masih menggunakan tarif lama yakni Rp6.000 untuk penumpang umum dan tarif pelajar Rp3.000. Padahal harga BBM jenis solor dan premium sudah turun dua hari lalu.

“Saya naik angkudes dari Kaliwunggu turun di Pasar Sunggingan Boyolali diminta bayar Rp6.000, padahal harga BBM sudah turun dua hari lalu,” ujar Arif saat ditemui solopos.com di Pasar Sunggingan, Minggu (3/4/2016).

Advertisement

“Saya naik angkudes dari Kaliwunggu turun di Pasar Sunggingan Boyolali diminta bayar Rp6.000, padahal harga BBM sudah turun dua hari lalu,” ujar Arif saat ditemui solopos.com di Pasar Sunggingan, Minggu (3/4/2016).

Menurut Arif, seharusnya angkutan menurunkan tarif sebesar 3% sesuai dengan keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kalau seperti ini kondisinya penumpang yang dirugikan dan pengusaha angkutan yang diuntungkan.

“Kami meminta Pemkab menindak tegas pengusaha angkutan di Boyolali yang tidak mau menurunkan tarif setelah harga BBM turun,” kata dia warga Kelurahan Banaran, Boyolali.
Senada diungkapkan penumpang lainnya, Rokman Saputro. Menurut dia, belum turunnya tarif angkutan di Boyolali setelah harga BBM turun membuat penumpang resah. Banyak penumpang adu mulut dengan sopir soal tarif angkutan di Boyolali.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Boyolali, Tulus Budiono, mengatakan penurunan tarif angkudes dan angkutan kota (angkuta) di Boyolali tingkat kabupaten menunggu peraturan bupati (Perbup). Sedangkan penurunan tarif angkutan bus antar kota dalam provisi (AKDP) menunggu pergub.
“Penurunan tarif angkutan jangan hanya diukur dengan penurunan harga BBM. Harga sparepart dan biaya operasional juga harus jadikan bahan pertimbangan,” kata dia.

Ia mengusulkan tarif angkutan di Boyolali turun tetapi angkanya hanya1% sampai 2% tidak sampai 3%. Pertimbangan organda, kata dia, penurunan di bawah angka 3% karena kondisi geografis jalan di Boyolali banyak berada di pegunungan.

“Jalan di daerah pegunungan di Selo dan Cepogo banyak yang rusak yang mengakibatkan ban kendaraan bocor. Kami meminta Pemkab segera memperbaiki infrastruktur supaya tidak merugikan sopir,” ujar Tulus.

Advertisement

Tulus menambahkan kemungkinan besar perbup soal penurunan tarif angkutan di Boyolali akan turun pekan depan. Ia berharap penurunan tarif nanti tidak merugikan sopir dan pengusaha angkutan.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali, Bonny Facio Bandung, mengatakan penurunan tarif angkutan dalam waktu dekat akan disahkan setelah harga BBM turun per 1 April.

“Penurunan tarif angkutan nantinya ada batas atas dan bawah yang harus disepakati bersama. Kami masih melakukan komunikasi dengan pihak terkait sebelum mengambil keputusan,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif