News
Senin, 4 April 2016 - 13:30 WIB

FAHRI HAMZAH DIPECAT : Dipecat PKS, Fahri Hamzah Berkicau di Twitter

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fahri Hamzah (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Fahri Hamzah berkicau di Twitter usai pemecatan PKS.

Solopos.com, JAKARTA – Fahri Hamzah dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pemecatan Wakil Ketua DPR ini berdasarkan surat Majelis Takhrim pertengahan Maret lalu.

Advertisement

Presiden PKS M Sohibul Iman membeberkan sejumlah hal terkait ulah Fahri Hamzah yang dinilai tidak sesuai dengan arahan partai.

“Beberapa pernyataan FH yang kontroversial, kontraproduktif dan tidak sejalan dengan arahan Partai saat itu antara lain; menyebut ‘rada-rada bloon’ untuk para anggota DPR RI. Pernyataan ini diadukan oleh sebagian anggota DPR RI ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan dikemudian hari FH diputus oleh MKD melakukan pelanggaran kode etik ringan,” jelas PKS dalam keterangan resminya di PKS.id, Senin (4/4/2016).

Entah menjawab atas pemecatan dari keanggotaan partai tersebut, akun Twitter Fahri, @Fahrihamzah berkicau, Minggu (3/4/2016). Inilah rangkaian kicauan Fahri, seperti dikutip Solopos.com, Senin (4/4/2016;

Advertisement

Janganlah kau ikatkan nasibmu pada pohon padi. Meski dia berbuah nasi yang membuatmu kenyang. Janganlah kau titipkan nasibmu pada manusia. Meski dia raja. Dia sama seperti kita.

Janganlah kau sandarkan hidupmu pada negara atau imperium, meski kokoh mereka jatuh bangun. Dan sandarkan nasibmu kepada Allah, karena dia Maha Kuasa.

Dialah yang menulis nasibmu dari awal sampai akhir, lahir dan matimu setelah itu. Dialah yang memutuskan kemuliaan atau kehinaan bagimu di sini dan di sana.

Advertisement

Dia yang memutuskan untukmu celaka atau selamat. Seandainya seluruh bumi memusuhi mu, tiada guna jika dia sahabatmu.

Seandainya seluruh manusia menyembah dan memujamu tiada guna jika Allah menjadi musuhmu. Jika seluruh dunia menghendaki mu celaka tidak bisa jika Dia telah memutuskanmu selamat.

Jika seluruh dunia inginkan mu selamat, tidak berguna jika Dia telah putuskan mu celaka. Pena telah diangkat dan lembaran-Lebaran telah kering, (HR Tirmidzi).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif