News
Minggu, 3 April 2016 - 10:52 WIB

PENGGEREBEKAN DENSUS 88 : Tertekan Penolakan Warga Terhadap Otopsi Siyono, Orang Tua Sakit-Sakitan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menabur bungi di makam Siyono, warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Cawas, Rabu (30/3/2016). PP Muhammadiyah siap melakukan advokasi terhadap istri Siyono, Suratmi, beserta keluarganya. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Penggerebekan Densus 88 yang berakhir dengan kematian Siyono masih jadi kontroversi. Tak hanya kematiannya, tapi ada penolakan warga setempat.

Solopos.com, KLATEN — Orang tua almarhum Siyono, terduga teroris yang tewas saat ditahan anggota Densus 88, sering mengalami sakit dalam beberapa hari terakhir. Hal itu lantaran bapak dan ibu almarhum Siyono terlalu memikirkan munculnya polemik terkait rencana autopsi jenazah Siyono yang diwarnai penolakan warga setempat.

Advertisement

Hal itu diungkapkan kakak Siyono, yakni Wagiyono, saat ditemui wartawan di Brengkungan, Pogung, Cawas, Klaten, Sabtu (2/4/2016). Sering kali jenis penyakit yang diderita Pak Marso dan Bu Marso, yakni pusing kepala.

“Setelah ada surat pernyataan warga itu, bapak dan ibu sekarang sering sakit. Soalnya, sering mikir soal itu [polemik rencana autopsi]. Tak hanya itu, anaknya yang paling besar [anak almarhum Siyono], juga sering sekit, seperti muntah dan demam,” kata Wagiyono.

Surat pernyataan bersama yang dikeluarkan warga Pogung, Selasa (29/3/2016) malam. Isinya tentang pernyataan sikap warga di lingkungan rumah almarhum Siyono dan warga Pogung lainnya. Dalam surat tersebut, terdapat tiga poin, yakni pelaksanaan autopsi diminta di luar Pogung, jenazah setelah diautopsi tidak boleh dikubur di wilayah Pogung, dan keluarga yang mendukung autopsi tidak boleh tinggal di Pogung.

Advertisement

Surat pernyataan warga Pogung itu sempat disampaikan Kepala Desa (Kades) Pogung, Djoko Widoyo ke Wagiyono dan keluarga almarhum Siyono, Rabu (30/3/2016). Sekretaris Islamic Studies and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono, mengaku menerima informasi dari Muhammadiyah terkait rencana autopsi jenazah Siyono, Minggu (3/4/2016).

“Hari ini infonya sudah ada rapat tim dokter, besok dilanjut autopsi. Di mana, autopsi ini menjadi kepentingan bersama umat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif