Jatim
Minggu, 3 April 2016 - 23:05 WIB

PENAMBANGAN KEDIRI : Penambangan Pasir Masih Marak di Kabupaten Kediri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi truk galian C (Dok/JIBI)

Penambangan Kediri masih marak terjadi yakni penambangan pasir manual.

Madiunpos.com, KEDIRI – Aktivitas penambangan pasir di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih marak, yang terjadi di sejumlah titik.

Advertisement

“Penambangan masih ada, hanya secara manual kira-kira ada 4-5 titik dan itu berada di jalur lahar,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kediri Agung Djoko Retmono di Kediri, Jumat (1/4/2016).

Agung mengatakan daerah yang terdata masih ada penambangan pasir di Kabupaten Kediri adalah di Kecamatan Plosoklaten, Puncu, serta sejumlah daerah yang ada jalur lahar.

Advertisement

Agung mengatakan daerah yang terdata masih ada penambangan pasir di Kabupaten Kediri adalah di Kecamatan Plosoklaten, Puncu, serta sejumlah daerah yang ada jalur lahar.

Di lokasi tersebut, kata dia, warga masih melakukan penambangan dengan bebas.

Selain itu di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, juga sempat terjadi penambangan, bahkan menggunakan alat berat.

Advertisement

Agung menambahkan pihaknya sebenarnya sudah melarang penambangan dilakukan. Terlebih lagi di jalur lahar Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut), tanpa izin sebab terdapat potensi bahaya.

“Kami sudah imbau masyarakat untuk waspada, karena lahar dingin bisa datang sewaktu-waktu terutama saat hujan deras,” kata dia.

Agung menambahkan di perbatasan Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri dengan Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, aktivitas penggalian pasir juga ditemukan.

Advertisement

Tapi, Agung menyebut aktivitas penggalian pasir lebih banyak dilakukan di wilayah Kabupaten Malang, sehingga Satpol PP Kabupaten Kediri tidak mempunyai kewenangan melakukan razia.

“Kemarin sudah kami hentikan di wilayah Kabupaten Kediri dan untuk Malang, nanti akan kami koordinasikan dengan Satpol PP Malang,” ujar Agung.

Camat Kasembon Mochammad Sholeh mengakui sudah mengingatkan agar warga tidak melakukan aktivitas penambangan pasir, sebab bisa mengganggu lingkungan.

Advertisement

“Kami sudah berikan peringatan, surat, tapi mereka tetap menambang. Kami juga bersinergi dengan Pemkab Kediri terkait dengan penertiban ini,” kata dia.

Ia mengatakan pemerintah menggunakan berbagai macam pendekatan pada warga yang menambang, sebab mencari pasir merupakan salah satu pekerjaan mereka.

Ia mengatakan selama satu tahun ini, alat berat yang biasa digunakan untuk mengeruk pasir sudah tidak terlihat lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif