Jogja
Minggu, 3 April 2016 - 19:20 WIB

PELUANG USAHA : Dari Perbaiki Mainan Jadi Pemasukan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hermawan Sulistyo (Syafiul Hadi/JIBI/Harian Jogja)

Peluang usaha custom and repair toys berpotensi dikembangkan.

Harianjogja.com, JOGJA-Lagi-lagi, hobi menjadi sesuatu yang dapat mendatangkan rezeki. Bermula dari kesenangannya mengoleksi mainan, Hermawan Sulistyo kini membuka usaha custom and repair toys, Savage. Selain mengoleksi mainan, sekarang dia dapat memperbaiki hingga menbuat mainan sendiri. Berapa besar prospek usaha ini?

Advertisement

Dengan bermodal senang menciptakan sesuatu atas dasar seni kreatif, usaha custom and repair toys milik Mawan, panggilan pria 23 tahun ini berjalan lancar sampai sekarang. Mawan mengaku memang sejak dari dulu senang mengoleksi mainan dan mengutak-atiknya, sehingga muncullah ide untuk memperbaiki dan menciptakan mainan sendiri.

“Hobi saya senang dengan membuat sesuatu dan saya senang dengan mainan. Karena lama kelamaan saya bosan hanya dengan mengoleksi, jadi kenapa saya tidak membuat mainan sendiri,” ungkap Mawan saat ditemui di rumah kontrakan yang sekaligus menjadi workshopnya belum lama ini.

Advertisement

“Hobi saya senang dengan membuat sesuatu dan saya senang dengan mainan. Karena lama kelamaan saya bosan hanya dengan mengoleksi, jadi kenapa saya tidak membuat mainan sendiri,” ungkap Mawan saat ditemui di rumah kontrakan yang sekaligus menjadi workshopnya belum lama ini.

Custom and repair toys yang digeluti oleh Mawan ini adalah usaha jasa pembuatan mainan baru, memperbaiki, ataupun pesanan mainan dengan modifikasi sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Custom toys juga bisa mengubah bentuk maupun detail ataupun warna sesuai pesanan konsumen.

Custom yang umpamanya konsumen punya satu mainan dan dia ingin mainannya berubah bentuk ke bentuk yg dia inginkan,” tutur pria asal Pontianak ini.

Advertisement

“Ya mulainya itu sempat ketemu dengan teman di Jogja yang bisa custom and repair mainan juga, kemudian belajar dan dapat bahan baku juga dari teman, kemudian improve lagi,” ujar mahasiswa Teknik Arsitektur, Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja ini.

Alat Seadanya

Usaha yang dibuka Mawan sejak 2012 ini mulai dijalankan dengan mendapatkan pesanan dari teman-temannya di komunitas. Dalam merintis usaha kreatifnya, Mawan menggunakan alat dan bahan yang dikumpulkannya sendiri. Sisi kreatif yang dapat dilihat adalah alat dan bahan yang digunakan di sini adalah alat-alat seadanya yang dapat difungsikan lebih.

“Saya bisa pakai apa saja, mulai dari stik es krim, alat dokter gigi, atau malah saya ada buat sendiri dari kawat,” jelasnya.

Advertisement

Mawan juga menambahkan memanfaatkan barang yang ada, bahkan barang apapun yang dapat dijadikan mainan ke bentuk apapun dalam usaha kreatif ini. Seiring berjalannya waktu dan belajar, Mawan telah banyak melakukan improvisasi ke ranah produksi untuk usaha kreatif ini. Alat dan bahan yang menurut dia, cocok ia gunakan dapat mengakali biaya produksi, karena cukup sulit juga baginya untuk mendapatkan beberapa alat dan bahan yang tidak tersedia di Indonesia.

Dalam pemasaran, Mawan masih menggunakan salah satu jejaring sosial facebook untuk memasarkan dan menerima pesanan. Selain itu bantuan dari teman-teman ataupun komunitas juga membantu Mawan dalam promosi bisnis kecilnya.

“Awal itu saya mulai menerima pesanan dari teman-teman saja, bantuan mainannya patah dan segala macam, biasanya larinya ke saya,” tambahnya.

Advertisement

Dengan bermodal kreativitas dalam membuka usaha kecilnya, kini custom and repair toys Savage milik Mawan dapat berjalan. Dengan mengandalkan keberanian, Mawan mengungkapkan modal utamanya adalah berani untuk merusak mainan, untuk tahu akan ciri dan bentuk mainan tersebut.

Selain itu, rencana ke depan Mawan adalah mengembangkan usahanya agar lebih besar dan produksi mainan sendiri dari hobinya.

“Jadi sementara masih kecil-kecilan seperti ini menggunakan tempat tinggal untuk menjalankan usaha ini. Untuk ke depannya, tidak hanya menerima servis dari pelanggan saja, saya ingin produksi sendiri seperti di luar negeri,” pungkas Mawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif