News
Minggu, 3 April 2016 - 15:15 WIB

Lagi Diskusi, Sekretariat Survive Garage di Bantul Diserbu Massa Ormas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Sekretariat Survive Garage di Bantul diserbu sekelompok massa ormas.

Solopos.com, BANTUL — Sekretariat komunitas seni Survive Garage di Jl. Bugisan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, diserang massa sebuah organisasi masyarakat (ormas) Sabtu (2/4/2016) malam. Penyerangan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB saat komunitas itu sedang berdiskusi.

Advertisement

Anggota komunitas seni Survive Garage Fitri mengungkapkan, pada Sabtu lembaganya bersama organisasi perempuan Kolektive Betina tengah menggelar pertemuan terkait isu perempuan. Acara dimulai sejak Sabtu sore, dengan kegiatan seperti diskusi, workshop mengenai isu gender, serta aktivitas lapak-lapak berisi karya seni.

Para perempuan yang tergabung dalam Kolektive Betina membawa serta anak-anak mereka. “Kami Survive Garage sebagai penyedia tempat,” ungkap Fitri Minggu (3/4/2016).

Pertemuan ilmiah itu berlanjut dengan acara hiburan musik pada malam harinya. Semula acara berjalan lancar, tiba-tiba sekitar pukul 22.00 WIB datang puluhan orang yang merupakan salah satu organisasi masyarakat di Jogja merangsek masuk dan meminta acara itu dibubarkan. Mereka datang bersama warga serta aparat keamanan. “Mereka menganggap kegiatan ini tidak berizin,” ujar Fitri.

Advertisement

Anak-anak yang berada di dalam ruangan sempat histeris hingga akhirnya dievakuasi keluar. Segerombolan ormas dan aparat keamanan itu lalu masuk dan mengambil sejumlah barang-barang di sekretariat Survive Garage. Mereka juga menyegel sekretariat tersebut dan melarang penghuninya masuk.

Fitri mengatakan, bukan kali ini saja komunitas seni di Kasihan tersebut menggelar acara serupa, namun tidak pernah ada penyerangan seperti ini.

Kepala Polsek Kasihan Komisaris Polisi (Kompol) Suwandi mengonfirmasi adanya aksi penyerangan ormas tersebut. Polisi kata dia juga mendatangi lokasi tersebut karena mendapat laporan warga bahwa kegiatan itu dijadikan ajang untuk minum minuman keras (miras).

Advertisement

“Ada beberapa botol miras yang kami sita,” papar Suwandi. Kepolisian sejauh ini tidak akan menindak aksi main hakim sendiri yang dilakukan para anggota ormas tersebut.

Ikhwal pesta miras dibantah Fitri, menurutnya kegiatan tersebut sejatinya sebagai forum pertemuan para aktivis perempuan untuk saling menguatkan diri. “Tidak benar kalau kami dianggap pesta miras. Kalau ada anggota yang bawa miras itu di luar pengetahuan kami karena malam itu banyak sekali yang datang,” lanjut Fitri.

Pantauan di lokasi kejadian, hingga jelang Minggu (3/4/2016) dini hari, sejumlah orang masih berjaga di tempat sekretariat dan melarang siapapun masuk ke dalamnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif