Jateng
Sabtu, 2 April 2016 - 20:50 WIB

TAWURAN SEMARANG : Saling Ejek, Ratusan ABG Bentrok di Bergas

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tawuran (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Tawuran Semarang melibatkan anak-anak ABG atau pelajar SD-SMP di sekitaran GOR Wujil, Bergas.

Semarangpos.com, UNGARAN – Sekitar 39 pelajar SD dan SMP dari Kota Semarang harus diamankan petugas jajaran Polres Semarang setelah terlibat tawuran antarpelajar di kawasan sekitar Langensari dan Lemah Abang, Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat (1/4/2014) sore.

Advertisement

Berdasar informasi yang diperoleh Semarangpos.com, tawuran yang melibatkan puluhan anak baru gede (ABG) ini terjadi sekitar pukul 15.00. Kejadian bermula saat para anak-anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP itu tiba di GOR Wujil.

Sesampainya di GOR Wujil, mereka bersua dengan sekelompok pelajar SMP lain yang tengah bergerombol.

Pertemuan kedua kelompok ini pun menimbulkan ketegangan. Kedua kelompok saling ejek yang berujung saling ejek.

Advertisement

Namun, kelompok ABG dari Kota Semarang itu kalah banyak dan akhirnya melarikan diri ke arah Langensari.

Warga Langensari yang melihat kejadian itu pun berusaha melerai dan mengamankan para ABG dari Kota Semarang itu. Mereka lantas melaporkan kejadian itu kepada Polsek Bergas yang melanjutkan laporan itu ke pihak Polres Semarang.

Salah satu anak yang terlibat tawuran, R, 12, mengaku tidak tahu siapa yang memulai perkelahian. Ia hanya mengingat tiba-tiba mendapat serangan.

Advertisement

“Saya enggak tahu, tiba-tiba saya diserang. Kena pelipis mata saya,” ujar R sambil menunjukkan mata kirinya yang lebam saat ditanya wartawan di Mapolres Semarang, Jumat.

Sementara itu, Kepala Unit (Kanit) III Sat Reskrim Polres Semarang, Itu Sigit Hadi, mengaku saat diangkut dari lokasi para ABG itu memang tengah diamankan warga Langensari. Para anak-anak ini kemudian akan didata sebelum dikembalikan kepada orang tua masing-masing maupun sekolahnya.
“Setelah didata, mereka akan kami kembalikan ke orang tua dan sekolahnya. Kami harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Itu Sigit.

Dari data yang diperoleh, ke-39 anak ini berasal dari lima SMP dan empat SD.

Advertisement
Kata Kunci : Tawuran Semarang
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif