Soloraya
Sabtu, 2 April 2016 - 14:25 WIB

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH : PWM Lantik Pengurus PDM Sragen Periode 2015-2020

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua PDM Sragen Abdullah Affandi (kiri) membaca naskah pelantikan yang ditirukan para pengurus PDM yang disaksikan ratusan orang warga Muhammadiyah di Pendapa Sumonegaran Sragen, Sabtu (2/4/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sragen kepengurusannnya dilantik Sabtu (2/4/2016).

Solopos.com, SRAGEN — Para pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sragen periode 2015-2020 di bawah pimpinan Abdullah Affandi resmi dilantik oleh mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Musman Tholib, di Pendapa Sumonegaran Sragen, Sabtu (2/4/2016). Dalam kesempatan itu, Abdullah Affandi mengajak semua organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Advertisement

Pelantikan pengurus PDM Sragen tersebut dilaksanakan secara bersamaam dengan pelantikan pengusus Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sragen. Forum itu dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Sragen Daryanto, Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto, dan para pimpinan dari ormas tingkat kabupaten, seperti Nahdlatul Ulama dan Majelis Tafsir Alquran (MTA).

Pelantikan berjalan secara khidmat. Ketua PDM Sragen, Abdullah Affandi, dalam sambutannya lebih banyak berseloroh terkait masalah khilafiah antara Muhammadiyah dengan ormas lainnya. Abdullah menyentil perbedaan pendapat tentang doa kunut antara Muhammdiyah dan NU. Perbedaan itu dikalangan pimpinan ormas, kata Abdullah, tidak masalah dan justru menjadi bahan seloroh.

“Apa pun ormasnya, mari kita ber-tasabikhul khairat [berlomba-lomba dalam kebaikan]. Kalau dulu Muhammadiyah keras tentang masalah tahlilan, sekarang sudah diwakili MTA. Ya, semua hanya dalam rangka tasabikhul khairat,” ujar Abdullah.
Mantan Ketua PDM Sragen, Qowam Karim, hanya berpesan tentang tiga hal untuk para pengurus PDM baru.

Advertisement

Pertama, Qowam mengajak warga Muhammadiyah meluruskan dan menata kembali niat dalam gerakan Muhammadiyah yang didasari dengan keikhlasan. Kedua, Qowam meminta pengelolaan Muhammadiyah tidak menjadi pekerjaan sampingan atau samben tetapi mengurus Muhammadiyah dengan sungguh-sungguh. Ketiga, Qowam mengajak warga Muhammadiyah memperkuat kebersamaan dalam berorganisasi untuk merealisasikan cita-cita pendiri Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan.
Sementara, Wakil Bupati Sragen Daryanto justru memanfaatkan momentum tersebut untuk berpamitan. Daryanto menjadi Wabup mendampingi Agus Fatchur Rahman pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2011 lalu tidak lepas dari peran Muhammadiyah.

“Saya mungkin yang pertama untuk berpamitan secara langsung kepada warga Muhammadiyah. Saya jadi wabup itu tidak bisa lepas dari peran Muhammadiyah. Jadi, bila ada kesalahan mohon dimaafkan,” ujar Daryanto.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif