Soloraya
Sabtu, 2 April 2016 - 16:00 WIB

PELANTIKAN PEJABAT : Cahyo Kembali Pimpin PUDAM Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Seno Samodro melantik tiga direksi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali, di Kantor Bupati Boyolali, Jumat (1/4). Cahyo Sumarso kembali terpilih sebagai Direktur Utama (Dirut) PUDAM Boyolali. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pelantikan pejabat Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali dilakukan Jumat (1/4/2016) malam.

Solopos.com, BOYOLALI — Cahyo Sumarso kembali terpilih sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali.

Advertisement

Bupati Boyolali, Seno Samodro, kembali melantik Cahyo bersama dua direksi lainnya yakni Direktur Teknik PUDAM, Joko Santoso, dan Direktur Umum, Agung Joko Purwanto, Jumat (1/4/2016) malam.

“Cahyo adalah salah satu direktur yang cukup berhasil. Saya memilih kembali beliau sebagai dirut karena saya terkesan dengan visi misinya terkait penyediaan layanan air bersih,” kata Seno, di sela-sela Pelantikan Direksi PUDAM Boyolali, di Kantor Bupati Boyolali, Jumat (1/4/2016).

Seno menilai Cahyo berhasil mencapai target layanan air bersih berdasarkan kriteria Millenium Development Goal’s (MDG’s) yakni 65% wilayah desa dan 80% wilayah perkotaan sudah mendapat pelayanan air bersih.

Advertisement

“Sampai dengan tahun 2019 kami ingin 100% masyarakat Boyolali bisa mendapatkan akses air bersih. Beberapa inovasi sudah kami buat antara lain pembuatan embung karena mata air di Boyolali saat ini mulai berkurang,” kata Cahyo.

PUDAM membuat embung di dua belas lokasi dengan kapasitas 4 juta meter kubik. Harapannya, dua belas embung itu bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan industri. Pelanggan PUDAM saat ini sudah mencapai 45.600 sambungan rumah (SR). Tahun ini, PUDAM akan menambah 5.000 SR dengan sumber dana dari APBN dan program bantuan lainnya.

“Target 2019 bisa memenuhi pelayanan air bersih secara maksimal yakni 60.000 SR hingga 70.000 SR atau 400.000 jiwa,” kata Cahyo.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif