Jogja
Sabtu, 2 April 2016 - 11:20 WIB

PARKIR DI JOGJA : FKPPY Nilai Alasan Tuntutan Jukir Tak Kuat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Kota Jogja Antonisu Fokki Ardianto, Ketua Paguyuban Jukir Malioboro Sigit Karsana Putra, dan Ketua FKPPY Endro Sulaksono, bersama puluhan jukir saat unjukrasa minta relokasi diundur, Kamis (31/3/2016). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Parkir di Jogja untuk ABA belum berjalan sesuai rencana

Harianjogja.com, JOGJA-Terkait demonstrasi yang digelar juru parkir (jukir) di Balai Kota Jogja, Kamis(31//3/2016) Ketua  Forum Komunikasi Pekerja Parkir Kota Yogyakarta (FKPPY), Hanarto mengatakan penolakan untuk pindah dan tuntutan yang disampaikan tidak memiliki alasan yang kuat.

Advertisement

(Baca Juga : DEMO JOGJA : Jukir Malioboro Geruduk Balai Kota)

Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menurut dia sudah mempertemukan beberapa perwakilan jukir dalam satu meja untuk membahas konsep penataan Malioboro termasuk ganti rugi sebesar Rp1,6 juta per bulan selama dua bulan kepada para jukir yang mau direlokasi. Tawaran itu sudah disepakati dianggapnya masuk akal.

Namun kenyataannya masih banyak jukir yang khawatir untuk mendaftar. Narto mengaku dirinya bahkan harus mendatangi rumah para jukir pengelola parkir Malioboro satu per satu untuk meyakinkan mereka sudah ada konsep yang matang dalam relokasi parkir dan tak perlu takut untuk mendaftarkan diri.

Advertisement

“Saya sendiri optimis bekerja di Abu Bakar Ali (ABA) akan memberikan hasil optimal, apalagi bila Pemkot bisa menjaga komitmen menjaga sirip Malioboro agar tidak ada area parkir mobil yang berubah fungsi,” beber dia, Jumat (1/4/2016)

Sementara di Pos Pendaftaran Parkir Malioboro hingga Jumat siang sudah ada 38 jukir yang mendaftarkan diri. Mereka adalah jukir yang sebelumnya memegang Surat Tugas pengelolaan parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Malioboro. Kemarin sekaligus menjadi hari terakhir pendaftaran parkir ABA bagi para jukir. Narto mengaku tak tahu bagaiman Pemkot akan bertindak bila masih ada jukir yang belum mendaftarkan diri selepas tenggat waktu pendaftaran berakhir.

“Kemungkinan hanya akan ada 50 persenan yang mendaftar. Jujur saja, kalau jumlahnya kurang saya yakin akan ada orang baru yang mengisi, kalau begini saya kasihan dengan teman-teman jukir yang terseret pergerakan sebagian jukir,” tandas dia.

Advertisement

Terpisah, Ketua Paguyuban Parkir Malioboro Sigit Karsana Putra menampik bila ada intimidasi kepada jukir untuk tidak mendaftar. Menurutnya informasi itu tak benar dan memiliki tendensi lain.

“Jangan digagas, kami tidak pernah melakukan intimidasi,” kata dia.

Dia mengatakan sejauh ini para jukir Malioboro masih solid menuntut Pemkot Jogja menunda relokasi sampai ada kompensasi dan konsep yang jelas. Mereka pun bersikukuh tak akan mendaftar dan akan tetap membuka parkir di Malioboro 4 April Mendatang.

“Dilihat saja ada yang mendaftar tidak, kami tetap pada keputusan akan tetap berada di Malioboro senin besok,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif