Soloraya
Sabtu, 2 April 2016 - 03:10 WIB

HARGA BBM TURUN : Harga Kebutuhan Pokok di Boyolali Stabil Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang beras di Pasar Gading, Solo, Selasa (3/3/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Harga BBM Turun tak mempengaruhi harga kebutuhan pokok di Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI–Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Boyolali masih stabil tinggi. Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp500/liter, per Jumat (1/4/2016), tidak serta merta menurunkan harga kebutuhan pokok, utamanya daging. Bahkan, beberapa komoditas utama seperti minyak goreng dan gula justru mengalami kenaikan.

Advertisement

Seorang pedagang di Pasar Boyolali Kota, Sudarmo, 68, mengatakan harga minyak goreng curah naik dari Rp10.000 per liter menjadi Rp11.000 per liter. Harga gula naik dari Rp12.000 per kilogram menjadi Rp12.500 per kilogram. “Baru hari ini naik. Ndak tahu kenapa? Harga BBM turun malah harga minyak sama gula naik,” kata Darmo, saat ditemui wartawan, di kiosnya, Jumat (1/4/2016).

Harga beras dengan kualitas baik, seperti jenis Menthik Wangi, nyaris tidak bergerak. “Harganya tetap Rp11.000 per kilogram,” ujar dia.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain beras dan telur. Namun demikian, penurunan harga beras dan telur tidak signifikan.

Advertisement

Beras C4 yang sebelumnya Rp9.000 per kilogram turun menjadi Rp8.000 per kilogram, sedangkan telur dari Rp17.000 turun menjadi Rp16.000 per kilogram.

Sama halnya dengan harga daging ayam dan daging sapi. Seorang pedagang daging sapi, Martini, 50, mengatakan harga daging sapi di pasar masih stabil Rp90.000 per kilogram. “Ya, saat harga BBM naik, harga daging sapi ikut naik. Namun ketika harga BBM turun seperti sekarang, harganya tidak serta merta turun. Ndak tahu kenapa,” kata Martini. Idealnya, harga daging sapi bisa turun di kisaran Rp80.000 hingga Rp85.000 per kilogram.

Dia bahkan memprediksi harga daging sapi bakal naik lagi seiring semakin dekatnya Bulan Puasa dan Lebaran. “Kalau mendekati Puasa, harganya bisa di atas Rp 100.000 per kilogram,” kata dia.

Advertisement

Seorang pedagang daging ayam, Eni, 49,  mengatakan harga daging ayam di pasaran tetap sama seperti sebelum harga BBM turun. “Masih sama, kemarin Rp28.000 per kilogram sekarang juga masih sama.” Menurut dia, harga dari tengkulak belum juga turun. “Mudah-mudahan beberapa hari ke depan, harganya bisa turun agar konsumen bisa lebih bergairah membeli daging ayam.”

Menurut dia, penurunan harga BBM baik premium maupun solar senilai Rp500 tidak signifikan mempengaruhi biaya transportasi. “Turunnya hanya Rp500. Mungkin itu yang membuat biaya transportasi atau distribusi masih belum menyesuaikan,” ujar Eni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif