Soloraya
Jumat, 1 April 2016 - 17:43 WIB

TRANSPORTASI SOLO : Awak Bus Surabaya-Jogja Mogok, Penumpang Terlantar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kru bus Sumber Rahayu mogok di Terminal Tirtonadi, Jumat (1/4/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Transportasi Solo, berawal dari pengeroyokan, puluhan bus AKAP Surabaya-Jogja menutup akses bus di Terminal Tirtonadi.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah awak 20-an bus antarkota antarprovinsi (AKAP) jurusan Surabaya-Jogja mogok dan menutup akses bus bumel (antarkota dalam provinsi) jurusan Solo-Jogja di pintu jalur barat Terminal Tirtonadi, Jumat (1/4/2016), mulai pukul 02.00 WIB-07.30 WIB. Akibatnya 200-an penumpang bus jurusan Solo-Jogja sempat kesulitan mencari bus langganannya.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, aksi tersebut merupakan buntut dari kejadian pengeroyokan yang dilakukan lima orang tak dikenal kepada sopir bus PO Sumber Rahayu berpelat nomor W 7397 UY bernama Listen Pasaribu dan kernetnya bernama Marsono di sekitar pertigaan lampu merah UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (31/3/2016) pukul 18.00 WIB.

Kejadian bermula saat bus yang dikemudian Listen Pasaribu berhenti dan menurunkan penumpang di kawasan tersebut. Di saat bersamaan, ada salah satu penumpang yang juga naik ke bus. Tak lama berselang lima orang pelaku pengeroyokan, yang salah satunya dikenali korban mengenakan seragam abu-abu milik PO Damri, ikut naik dan memukul sopir dan kernet bus tersebut dengan tangan kosong.

Akibat kejadian tersebut, sopir mengalami sakit kepala dan cedera di pergelangan tangan kiri. Sedangkan kernetnya juga mengalami sakit kepala, serta cedera pinggang dan punggung. Tindakan pidana tersebut tengah ditangani Kepolisian Sektor Kartasura.

Advertisement

Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Terminal Tirtonadi, Solo, Eko Agus Susanto, menyatakan aksi mogok dan blokade pintu barat terminal dilakukan sopir dan awak bus AKAP sebagai bentuk solidaritas bagi temannya yang menjadi korban penganiayaan.

“Pagi tadi mulai pukul 02.00 WIB-07.30 WIB awak dan sopir bus PO Sumber Rahayu mogok dan menutup akses bus bumel Solo-Jogja. Bumel tidak boleh jalan sebagai bentuk solidaritas bagi temannya yang jadi korban pemukulan kemarin [Kamis],” terangnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat siang.

Lebih lanjut Eko menuturkan blokade jalan baru dibuka setelah tuntutan sopir dan awak bus untuk memberikan kepastian penanganan hukum bagi rekan mereka dipenuhi. “Setelah ada surat keterangan dari polisi bahwa laporan teman mereka diproses, berangsur-angsur mereka membuka blokade pagi tadi,” paparnya.

Advertisement

Eko mengemukakan kisruh antara AKAP dan AKDP jurusan Solo-Jogja ini bukan kali pertama. “Mereka punya kesepakatan. Sejak 2012, bus AKAP dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang selain di terminal. Kecuali bagi anggota TNI/Polri yang berseragam. Tapi kadang ada penumpang AKAP yang minta turun di jalan. Kesempatan itu dipakai penumpang lain untuk naik,” jelasnya.

Menurut Eko, buntut dari aksi mogok dan blokade akses pintu barat terminal membuat sekira 200 penumpang kesulitan mendapatkan bus. “Kami sudah merayu-rayu biar akses bumel dibuka. Tapi penumpang enggak mau naik bumel. Ada 200an penumpang yang kesulitan mencari bus langganannya [PO Sumber Rahayu] tadi dari pukul 06.00 WIB-08.00 WIB. Itu kan jam berangkat kerja,” bebernya.

Menanggapi polemik AKAP-AKDP Solo-Jogja, Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajat, mengatakan sudah saatnya Pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat turun tangan untuk mengakhiri kisruh tersebut.

“Sebenarnya kalau pemerintah provinsi dan pusat mau memfasilitasi bumel agar usia armada tidak ada yang lebih dari 10 tahun, bus juga diatur agar tidak ngetem, dan time table ditepati, saya kira persaingan angkutan umum bisa lebih sehat,” katanya saat ditemui secara terpisah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif