SOLOPOS.COM - Pencari kerja menyiapkan berkas lamaran pekerjaan di bursa kerja di Gedung Wanita, Semarang, Rabu (29/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
Tips karier ini mengulas tentang seberapa penting asal sekolah seseorang saat melamar pekerjaan?
Solopos.com, SOLO — Selama ini, banyak orang beranggapan latar belakang universitas atau dari sekolah mana seseorang lulus, menjadi faktor kesuksesan seseorang diterima kerja. Benarkah?
Dikutip Solopos.com dari The Muse, Selasa (29/3/2016), almamater seseorang tak melulu jadi tolok ukur pihak perusahaan dalam merekrut karyawan.
Dilansir laman keuangan Learnvest, survei sebuah organisasi Lumina Foundation menunjukkan fakta bahwa banyak bagian manajer human resources (HRD) tidak peduli dengan dari mana calon karyawannya lulus.
Sementara survei kepada 600 pemimpin perusahaan, memaparkan hal terpenting pihak perusahaan mempertimbangkan seseorang adalah dengan melihat wawasan di dunia kerja, dan keterampilan apa saja yang dimiliki si pelamar pekerjaan.
Peneliti dunia pekerjaan, Gallup mengungkapkan seberapa baik karier seseorang tergantung pada pengalaman kerjanya, tak peduli dari mana seseorang lulus. Sebagai informasi, latar belakang almamater hanya berpengaruh sekitar 9% dari prosenatse 100%, dalam penentuan karyawan.
“Mendapatkan pekerjaan dan mencapai kesuksesan jangka panjang dalam karier seseorang mungkin semakin bergantung pada tindak nyata bagi pengusaha, melalui pengalaman dan pembelajaran, dan penargetan terhadap derajat [pendidikan] semakin kurang, bahkan jika mereka dari universitas bergengsi,” kata Gallup.
Meski demikian, tentu bukan berarti Anda sembarangan pula dalam memilih tempat belajar. Pilihlah tempat belajar yang bisa memenuhi kebutuhan ilmu yang Anda inginkan dan aplikasikan ilmu yang Anda pelajari, di dunia kerja sejak masih kuliah. Selain bisa menambah nilai plus ketika Anda melamar pekerjaan di perusahaan bergengsi, pengalaman karena tempaan di dunia kerja bisa membentuk kepribadian kuat dalam diri Anda.