Jogja
Jumat, 1 April 2016 - 22:20 WIB

PERTUMBUHAN EKONOMI : Bawang Merah Sumbang Inflasi Terbesar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (wilsonrevunplugged.blogspot.com)

Pertumbuhan ekonomi, inflasi Maret 0.02%

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merilis tingkat inflasi Jogja pada Maret 2016 sebesar 0,02%. Bawang merah disebut-sebut berandil paling besar dalam angka inflasi secara month to month (mtm) tersebut.

Advertisement

Kepala BPD DIY Bambang Kristianto mengatakan, berdasarkan studi BPS, kebutuhan bawang merah untuk masyarakat Jogja banyak disuplai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Oleh karenanya, ongkos transportasi mempengaruhi harga bawang merah yang dijual hingga tingkat konsumen.

“Ditambah dengan cuaca hujan juga sehingga membuat komoditas ini mudah busuk,” kata Bambang saat menggelar rilis Berita Resmi Statistik (BRS) BPS DIY, Jumat (1/4/2016).

Bawang merah sendiri berandil 0,23% untuk inflasi DIY bulan Maret. Sementara andil terbesar kedua adalah kelompok cabai merah, bawang putih, dan cabai rawit yang memberi andil 0,04%.

Advertisement

Suplai cabai merah dari kawasan Jogja sendiri hanya 17,3%, sisanya dipasok dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Tingginya harga cabai di tingkat pasar juga berasal dari rantai perdagangan yang panjang.
“Dari produsen, lalu pedagang pengepul, pedagang grosir, dan baru pedagang eceran,” kata Bambang.

Rantai penjualan yang panjang ini yang membuat harga cabai mahal dalam beberapa waktu terakhir.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif