Sport
Jumat, 1 April 2016 - 03:15 WIB

OLIMPIADE 2016 : Tenis Meja Indonesia Waspadai Thailand

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atlet nasional tenis meja mengikuti Pelatnas di Gor Bung Karno, Manahan, Solo, Kamis (31/3). Mereka disiapkan untuk berlaga di babak pra kwalifikasi Olimpiade dan Thailand open. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Olimpiade 2016 diwarnai dengan tim tenis meja Indonesia yang mewaspadai tim Thailand.

Solopos.com, SOLO — Tim pemusatan latihan nasional (Pelatnas) tenis meja Indonesia harus berjuang keras untuk bisa mengirimkan wakil ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Perburuan tiket ke multievent olah raga terbesar di dunia itu dimulai dengan turun di ajang Asian Table Tennis Qualification Tournament di Hong Kong, 13-17 April 2016 mendatang.

Advertisement

Salah satu rival yang paling diwaspadai Indonesia adalah tim Singapura yang bermaterikan atlet naturalisasi asal Tiongkok. Sebanyak enam atlet tunggal, yakni tiga putra dan tiga putri akan berduel habis-habisan terlebih dulu di zona Asia Tenggara sebelum melaju ke fase berikutnya di kualifikasi Asia.

Dua event tersebut digelar berurutan di Queen Elizabeth Stadium, Wanchai, Hong Kong. Ketiga atlet putra adalah Ficky Supit (ranking 273 dunia), Agus Fredy Pramono (322), dan Doni Prasetyo (361). Sedangkan putri, yakni Lilis Indriani (300), Ceria Nilasari (326), dan Novita Oktariani (457).

Demi tampil ciamik, para atlet Pelatnas itu berlatih dalam program training center (TC) yang dipusatkan di Gelanggang Bung Karno, kompleks Stadion Manahan. Latihan intensif itu sudah dimulai sejak Kamis (24/3) lalu.

Advertisement

“Kami mesti melewati zona Asia Tenggara terlebih dulu demi lolos di Asia. Atlet yang kami bawa mereka yang main di SEA Games 2015 di Singapura lalu. Singapura paling berbahaya karena mereka pakai pemain naturalisasi,” papar pelatih tim Pelatnas tenis meja putra, Haryono, kepada wartawan di sela latihan, Kamis (31/3/2016).

Di zona Asia Tenggara Indonesia tergabung dengan sembilan negara, yakni Kamboja, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Vietnam, dan Thailand. Babak kualifikasi ini memakai format round robin (zona Asia Tenggara) baru kemudian di fase berikutnya menggunakan sistem gugur (Asia).

Dalam Asian Table Tennis Qualification Tournament ini mempertandingkan enam zona sekaligus. Selain zona Asia Tenggara, yakni Asia Timur, Asia Selatan, Asia Barat, dan Asia Tengah. Masing-masing zona akan dipilih satu wakil pemenang untuk melaju ke stage berikutnya. Namun demikian, penilaian ini juga berdasarkan ranking.

Advertisement

“Target kami jelas lolos. Meskipun kalau kami kalah dalam event ini, kami masih memiliki kesempatan Mei mendatang,” ujar Haryono yang merupakan mantan atlet tenis meja nasional.

Sementara itu, salah satu atlet andalan Indonesia, Ficky Supit, yakin bisa meraih hasil terbaik. Menurutnya, persiapan menuju Hong Kong cukup mepet. Oleh karena itu, ia fokus pada pematangan strategi dan teknik.

“Target jelas lolos. Yang terpenting kami tak kalah dengan tim selain Singapura terlebih dulu. Thailand juga punya pemain bagus. Ia pernah tinggal di Eropa selama lima tahun,” jelas peraih medali perunggu SEA Games 2011 di Jakarta tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif