SOLOPOS.COM - Konsumen membeli bahan bakar pertalite di SPBU Gumulan, Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jumat (14/8/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos/dok)
Harga BBM turun untuk jenis premium dan pertalite
Harianjogja.com, JOGJA—Menjelang penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar, ada penurunan omzet yang dialami stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di DIY.
Wakil Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) DIY Dwi Cahyono mengungkapkan, ada penundaan pembelian BBM oleh konsumen. Penurunan penjualan rata-rata 2 Kilo Liter (KL) hingga 5 KL terutama untuk solar.
“Penurunan paling terasa di daerah yang dilewati bus-bus besar dan truk besar,” papar dia kepada wartawan usai acara tanda tangan kerja sama Pertamina DIY MOR IV Jateng dan DIY dengan jaringan Accor Hotels DIY dan Solo di The Phoenix Hotel, Jogja, Kamis (31/3).
Untuk konsumsi di dalam kota khusus solar rata-rata 2 KL hingga 5 KL per SPBU per hari. Namun, untuk SPBU yang berada di jalur bus besar konsumsi solar bisa 6KL hingga 8 KL per SPBU per hari.
Ia mengatakan, kemungkinan ada motif penundaan pembelian karena masyarakat sudah mengetahui akan ada penurunan harga BBM yang cukup besar. “Nanti turun Rp500 per liter kan,” papar dia.
Selain itu, ada tren migrasi pengguna premium ke pertalite menjelang penurunan harga ini. Pertalite kembali mengalami penurunan harga pada 30 Maret 2016 dan selisih harga dengan premium hanya Rp50 di mana harga premium Rp7.050 per liter dan pertalite Rp7.100 per liter.
“Tapi, setelah besok [hari ini] premium turun Rp500 jadi Rp6.550 per liter, bisa jadi kembali lagi ke premium,” papar dia.
Mengenai stok, ia mengaku SPBU sudah bersepakat untuk tetap menyiapkan stok dan menjamin tidak akan kosong sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Nantinya, akan ada penggantian selisih stok meskipun tidak semua.