Soloraya
Kamis, 31 Maret 2016 - 10:00 WIB

PENGGEREBEKAN DENSUS 88 : Muhammadiyah Siap Tampung Keluarga Siyono

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menabur bungi di makam Siyono, warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Cawas, Rabu (30/3/2016). PP Muhammadiyah siap melakukan advokasi terhadap istri Siyono, Suratmi, beserta keluarganya. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Penggerebekan Densus 88 di Klaten belum lama ini menjadi sorotan menyusul tewasnya warga setempat, Siyono.

Solopos.com, KLATEN – Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mendatangi keluarga Siyono, warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Cawas, Rabu (30/3/2016).

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Dahnil menegaskan PP Muhammadiyah bakal melakukan advokasi terhadap Suratmi, istri Siyono, warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Cawas.

Dahnil tiba di rumah keluarga Siyono sekitar pukul 11.00 WIB didampingi Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten, serta Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Klaten. Dahnil langsung menggelar pertemuan tertutup dengan keluarga Siyono termasuk istri Siyono, Suratmi.

Advertisement

Dahnil tiba di rumah keluarga Siyono sekitar pukul 11.00 WIB didampingi Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten, serta Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Klaten. Dahnil langsung menggelar pertemuan tertutup dengan keluarga Siyono termasuk istri Siyono, Suratmi.

“Kami mengecek kesiapan Bu Suratmi dan keluarga berkaitan dengan permintaan agar PP Muhammadiyah melalui Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu melakukan advokasi keluarga beliau. Kami lakukan advokasi sampai selesai. PR terberat yang dituntut oleh Bu Suratmi adalah menghadirkan keadilan. Negara dianggap tidak adil, negara absen, bahkan dianggap merenggut keadilan bagi keluarganya,” jelas dia saat ditemui seusai pertemuan dengan keluarga Siyono.

Dahnil mengatakan Siyono bukan warga Muhammadiyah. Advokasi yang dilakukan PP Muhammadiyah terhadap keluarga Siyono dimaksudkan untuk menghadirkan keadilan bagi warga negara Indonesia (WNI).

Advertisement

Terkait upaya autopsi yang direncanakan, Dahnil mengatakan bakal dilakukan dalam waktu dekat. PP Muhammadiyah sudah menyiapkan tim dokter forensik sekitar lima orang. tim dokter forensik berasal dari perguruan tinggi serta rumah sakit Muhammadiyah. Selama menunggu proses tersebut, PP Muhammadiyah menugaskan Kokam guna melindungi keluarga Suratmi beserta keluarganya.

Seusai proses autopsi dilakukan, PP Muhammadiyah bakal membawa ke proses hukum.

“Proses Setelah proses autopsi tentu kami masuk ke proses hukum selanjutnya seperti pelaporan dan segala macam. Kalau sampai tidak selesai di Indonesia, kami bawa bila perlu ke Mahkamah Internasional. Jadi, Muhammadiyah akan bawa ini sampai ke Mahkamah Internasional karena ini pelanggaran HAM yang luar biasa,” ujar dia.

Advertisement

Terkait surat kesepakatan warga soal penolakan autopsi, Dahnil mengatakan Muhammadiyah menghargai sikap keluarga maupun warga.

“Kami menjaga kuat nilai toleransi dan sebagainya. Tadi kami sempat tanya ke Bu Suratmi bagaimana dengan sikap warga tersebut? jawaban Bu Suratmi sederhana, Pak tanah Allah itu luas, kami siap tinggal dimanapun,” kata Dahnil.

Dahnil mengatakan Muhammadiyah siap menampung dan mencarikan tempat tinggal bagi Suratmi dan keluarganya.

Advertisement

“Muhammadiyah melalui PDM tadi menyatakan siap menampung dan mencarikan tempat tinggal bagi Bu Suratmi dan keluarga. bahkan, secara ekonomi Muhammadiyah siap membantu,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan sejumlah orang berseragam Kokam berjaga di sekitar rumah keluarga Siyono. Sementara itu, di sejumlah wilayah Desa Pogung terlihat aparat kepolisian.
Komandan Kokam Jawa Tengah, Ismail, menyatakan siap melakukan pengamanan bagi keluarga Suratmi termasuk pengamanan makam Siyono.

“Yang jelas kuburan itu bisa direkayasa, bisa saja diganti mayatnya, bisa dimasuki zat-zat dan sebagainya. Kami pengamanan saja. Nanti pengamanan berlapis dari Kokam Jawa Tengah dan DIY. Yang jelas, kami siap melakukan pengamanan,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif