News
Rabu, 30 Maret 2016 - 21:30 WIB

PETISI ONLINE : Komite Didesak Cabut Nobel Perdamaian Suu Kyi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aung San Suu Kyi (kanan) dan Mishal Husain (kiri). (Change.org)

Petisi online mendesak pencabutan hadiah Nobel Perdamaian Suu Kyi.

Solopos.com, SOLO – Tokoh perdamaian Myanmar, Aung San Suu Kyi, membuat publik marah setelah perilakunya terhadap pewarta Muslim terungkap. Suu Kyi bahkan digoyang petisi.

Advertisement

Dikuti dari laman Change.org, Emerson Yuntho, koordinator petisi dan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pencabutan hadiah Nobel Perdamaian Suu Kyi. Petisi ini langsung memperoleh perhatian dari publik dunia maya (netizen).

“Kami dengan ini menuntut Ketua Komite Hadiah Nobel Perdamaian menyita atau mengambil kembali hadiah Nobel yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi. Hanya mereka yang serius dalam menjaga perdamaian dunia dapat diberikan Prize didambakan,” ujar Emerson Yuntho di laman petisi online itu.

Kekecewaan masyarakat bermula dari komentar Suu Kyi saat interview dengan Mishal Husain dalam salah satu program BBC. Mishal bertanya perihal Rohingya dan Suu Kyi menjawab penuh diplomatis, namun setelah itu Suu Kyi terlihat menggerutu, “Tidak ada yang mengatakan kepada saya bahwa saya akan diwawancarai oleh seorang muslim,” ujarnya setelah mengetahui bahwa Mishal Husain adalah seorang muslim keturunan Pakistan.

Advertisement

Hal yang disampaikan oleh Suu Kyi itulah yang membuat dirinya mendapatkan hujatan dari pengguna media sosial dan penduduk dunia. Masyarakat menganggap bahwa komentar yang terkesan rasis tersebut tidak seharusnya keluar dari seorang pemenang Nobel perdamaian yang seharusnya menghargai setiap orang tanpa melihat suku, ras ataupun agama.

Pantauan Solopos.com, Rabu (30/3/2016), petisi di laman https://www.change.org/p/cabut-nobel-perdamaian-aung-san-suu-kyi itu telah didukung 42.282 akun dan didukung oleh sejumlah tokoh nasional.

Aung San Suu Kyi mulai dikenal dunia saat pejuang perdamaian Myanmar ini mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian. Nobel diterimanya atas sumbangsihnya selama ini untuk perdamaian di Myanmar.

Advertisement

Suu Kyi memang sosok wanita Myanmar yang banyak terlibat di berbagai kegiatan sosial dan bahkan dirinya tergabung di salah satu partai besar di Myanmar. Sepak terjang Suu Kyi pun tidak diragukan lagi dalam bidang politik.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif