Penataan Kali Code mendapatkan perhatian dari warga dari berbagai elemen
Harianjogja.com, JOGJA– Puluhan orang relawan dari berbagai komunitas melakukan aksi bersih-bersih Kali Code, Rabu (30/3/2016).
Koordinator Ruwatan Code, Anang Nasichudin menyebut langkah mereka sebagai langkah sederhana untuk mengembalikan harmoni kehidupan, baik sesama manusia maupun antara manusia dengan alam. Aksi itu dimulainya sejak pagi dari sekitar jembatan Gondolayu.
Salah satu peserta adalah Faradhila Ariani, Mahasiswa UMY yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala UMY). Bersama belasan relawan lainnya dia tak risih saat harus berkubang di aliran code untuk membongkar gundukan sampah untuk dimasukkan ke dalam karung yang sudah disediakan. Selama sekitar satu jam Dhila dan kawan-kawan menyusuri aliran sampai finish di Kewek.
“Lumayan dapat segitu,” katanya sambil menunjuk tumpukan karung berisi sampah.
Perjalanan di sepenggal Code pun meninggalkan kesan bagi Dhila. Mulai dari tumpukan sampah yang menggunung sampai kandang yang dibuat seadanya di tepi sungai menurutnya menimbulkan masalah tersendiri. Dia pun tak heran bila Code bisa meluap karena banyaknya penghalang yang merintangi arus sungai.
“Pemerintah mestinya jangan tutup mata dengan fenomena ini, masyarakat juga janganlah buang sampah di kali, sayang sekali karena kita punya Code yang jadi ikon dan terbilang lancar mengalir,” kata dia.
Selain Vivien dan Dhila, masih banyak lagi relawan dan komunitas yang bergabung dalam aksi Ruwatan Code. Masing-masing memiliki caranya masing-masing untuk menunjukkan kecintaannya pada sungai yang membelah kota Jogja ini. Ada yang menggelar aksi doa bersama hingga menampilkan karya seni tradisional.