Jogja
Rabu, 30 Maret 2016 - 18:55 WIB

BANJIR JOGJA : Semakin Banyak Infrastruktur Rusak Akibat banjir

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi talut Sungai Buntung di Kelurahan Karangwaru yang longsor pada Rabu (10/2/2016) malam. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Banjir Jogja merusak infrastruktur

Harianjogja.com, JOGJA-Kerusakan infrastruktur di Kota Jogja semakin bertambah dan hingga kini sudah ada sembilan lokasi kerusakan infrastruktur yang menjadi prioritas untuk segera diperbaiki.

Advertisement

“Sebelumnya hanya delapan lokasi kerusakan. Tetapi, jumlahnya bertambah menjadi sembilan titik dan kemudian ada tambahan kerusakan lagi di satu titik akibat hujan deras pada Senin [28/3/2016],” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja Hendra Tantular, Selasa (29/3/2016).

Menurut dia, kerusakan di sembilan titik tersebut sudah masuk dalam prioritas dan diketahui tiga titik kerusakan yang bisa ditangani tanpa harus lelang, sedangkan sisanya harus melalui proses lelang.

Sejumlah kerusakan infrastruktur yang menempati prioritas untuk segera diperbaiki adalah kerusakan jalan, yaitu di Jalan KH Ahmad Dahlan dan di Jalan AM Sangaji karena kedua ruas jalan tersebut cukup padat dilalui kendaraan.

Advertisement

Hendra mengatakan, dana perbaikan untuk kerusakan jalan tersebut berasal dari dana insidentil dinas. “Saat ini sudah hampir selesai diperbaiki. Tinggal diaspal saja,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Jogja memiliki dana insidentil sebesar Rp900 juta. Namun, dana tersebut masih belum mencukupi untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur.

Oleh karena itu, lanjut Hendra, pihaknya memutuskan untuk menggeser anggaran yang dinilai belum menjadi prioritas untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur agar tidak semakin rusak sehingga mengancam keselamatan penduduk.

Advertisement

Salah satu anggaran yang akan digeser adalah dana perbaikan talud di Jalan Ahmad Jazuli dengan nilai Rp1,7 miliar. Selain menggeser anggaran, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta juga meminta bantuan Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWSO) untuk membantu perbaikan.

Salah satu lokasi yang memperoleh bantuan BBWSO adalah perbaikan talud Sungai Winongo di Patangpuluhan dengan nilai Rp487 juta.

“Oleh karena itu, masih ada lima pekerjaan perbaikan infrastruktur yang harus melalui proses lelang. Kami sedang menyiapkan perencanaannya dan segera disampaikan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP),” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif