Jateng
Selasa, 29 Maret 2016 - 23:50 WIB

PILKADA 2017 : Masuk Bursa Calon Independen Wali Kota Jogja, Ini Jawaban Bambang Widjajanto

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bambang Widjojanto saat Deklarasi Berjamaah Lawan Korupsi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Minggu (8/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Pilkada 2017 akan digelar di beberapa daerah di Tanah Air, salah satunya Kota Jogja yang akan memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Semarangpos.com, SALATIGA – Nama mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (BW), masuk dalam radar konvensi calon wali kota yang akan diusung gerakan Jogja Independent (Joint) pada Pilkada 2017. Lantas, bagaimana jawaban BW menanggapi hal ini?

Advertisement

“Saya mengucapkan terima kasih, tapi itu lantas membuat saya mengukur diri. Saya akan mendukung siapa pun yang maju dari jalur independen, tapi jangan saya,” ujar Bambang Widjojanto saat dijumpai wartawan seusai mengisi halakah atau kajian bertajuk “Menyelamatkan Pesantren dan Nahdliyin dari Jebakan Korupsi” di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (28/3/2016).

Dalam konvensi yang digelar Joint itu, nama BW memang masuk dalam bursa pencalonan. Kiprahnya dalam pemberantasan korupsi dan pernah berkecimpung di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta dinilai layak memimpin Kota Jogja dalam lima tahun ke depan.

Kendati demikian, Bambang Widjojanto mengaku dirinya belum berniat untuk maju dalam Pilkada 2017 nanti, baik di Jogja maupun daerah lainnya. “Jadi begini. Kita ini memang langka, orang-orang yang perlu ditelandani. Kami datang ke tempat-tempat seperti ini [kajian pesantren] untuk mencari oase. Tapi, kalau saya sendiri yang didorong, jangan. Saya sedang mencari oase untuk membantu bangsa dan Indonesia, malah didorong. Nanti tidak bisa penuh dalam membantu masyarakat,” imbuh BW.

Advertisement

Apresiasi
Kendati menolak, Bambang Widjojanto mengapresiasi langkah Joint dalam mencari tokoh untuk dicalonkan pada Pilkada 2017 dari i jalur independen. Ia menilai langkah itu sangat cerdas dan bisa menginspirasi munculnya tokoh-tokoh baru yang tidak akan bergantung pada kebijakan institusi atau partai.

“Ini sangat menarik. Berbeda dengan daerah lain, di Jogja calon independen dimunculkan lebih dulu oleh komunitas. Kalau daerah lain, seperti Jakarta, ada penokohan lebih dulu. Kalau Jogja tidak. Calon independen muncul dari kesadaran masyarakatnya dan ingat dalam sejarah pergerakan modern Bangsa Indonesia, pemimpin besar yang ada di Indonesia lahir dari gerakan yang independen semacam ini,” tutur BW.

Joint memang merupakan gerakan indipenden yang diinisiasi sejumlah tokoh masyarakat. Gerakan ini bertuuan menggelar konvensi independen guna memilih calon wali kota yang akan diusung dalam Pilkada 2017 nanti.

Advertisement

Buka Pendaftaran
Di antara inisiator itu ada nama-nama, seperti mantan Rektor Universitas Islam Indonesia Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas, mantan Wali Kota Jogja Herry Zudianto, pakar ekonomi Unversitas Gadjah Mada Dr Rimawan Pradiptya, serta beberapa seniman/budayawan, mantan politikus, aktivis dan lain-lain.

Joint dideklarasikan di Bantaran Kali Code, Jetisharjo, Jogja, Minggu (20/3/2016). Sejak saat itu, Joint terus membuka pendaftaran bagi masyarakat umum untuk bergabung dalam konvensi independen hingga 30 Maret 2016.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif