Jogja
Selasa, 29 Maret 2016 - 18:55 WIB

Gerombolan Anak Punk Meresahkan Warga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Gerombolan anak punk yang beredar di kawasan Wates Kulonprogo dianggap meresahkan

Harianjogja.com, KULONPROGO– Keberadaan anak punk yang bepergian melewati kawasan Kulonprogo mengganggu masyarakat setempat, khususnya anak remaja.

Advertisement

Sartono, Kabid Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Kulonprogo menyatakan bahwa sejumlah anak punk dari luar daerah ini mengancam dan mempengaruhi remaja setempat.

Ia menjelaskan bahwa peredaran gelandangan pengemis (gepeng) di Kulonprogo tidak terlalu signifikan dibanding kasus anak punk yang banyak berkeliaran di jalanan.

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa peredaran gelandangan pengemis (gepeng) di Kulonprogo tidak terlalu signifikan dibanding kasus anak punk yang banyak berkeliaran di jalanan.

Bahkan, sejumlah anak jalanan ini mempengaruhi serta mengancam remaja setempat untuk bergabung di kelompok tersebut. Di sisi lain, remaja setempat juga sempat diperas untuk memenuhi kebutuhan pangan dan logistik anak punk tersebut.

Hal ini terbukti dari hasil sejumlah operasi yang berhasil menjaring sejumlah anak punk tersebut. Sartono menyebutkan bahwa sejumlah remaja asal Kecamatan Panjatan, Wates, dan Nanggulan pernah terjaring operasi dan mengaku dipaksa untuk ikut serta.

Advertisement

Selebihnya, sejumlah anak jalanan tersebut berasal dari kota lain yang kemudian ditempatkan di camp assessment di Dinas Sosial DIY di Bantul. Sedangkan untuk remaja setempat hanya dikembalikan ke keluarga dan sekolah untuk kemudian diberikan konseling agar tidak mengulangi perbuatannya.

Sartono menguraikan bahwa anak punk akan memenuhi Kulonprogo ketika masuk masa liburan dan akhir pekan. Hal tersebut akan semakin parah apabila ada suatu event musik yang diadakan di Jogja.

Pasalnya, posisi Kulonprogo yang berbatasan dengan provinsi lainnya membuatnya potensial menjadi tempat persinggahan bagi anak-anak punk ini. Biasanya anak-anak punk ini singgah untuk mencarai tumpangan kendaraan menuju kota berikutnya.

Advertisement

Karena itu, operasi penjaringan gepeng dan anak jalanan (anjal) semakin intensif digelar apabila bertepatan dengan even-even tersebut, khususnya malam hari.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kulonprogo, Duana Heru Supriyanto menyampaikan bahwa pihaknya sering menerima aduan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan keberadaan anak punk lantaran buang air sembarangan.

Satpol PP Kulonprogo sendiri berhasil penjaring satu pria penderita psikotik dalam operasi gepeng  pada Senin (28/3/2016). Pria ini berhasil dijaring di pusat Kota Wates untuk kemudian direhabilitasi dan diterapi di fasilitas milik pemprov DIY.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif