Jogja
Senin, 28 Maret 2016 - 16:20 WIB

PARKIR MALIOBORO : Juru Parkir Sekitar Malioboro Dapat Limpahan, tapi Lahan Terbatas

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jukir Malioboro mogok (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Parkir Malioboro yang dipindah ke ABA berdampak pada juru parkir di sekitar jalan tersebut

Harianjogja.com, JOGJA — Sejumlah juru parkir di sekitar Malioboro mengakui kemungkinan terjadinya lonjakan pelanggan akibat dipindahkannya area parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Malioboro ke gedung parkir Abu Bakar Ali (ABA). Namun jumlah kenaikan pelanggan mereka tak akan signifikam karena keterbatasan lahan parkir yang ada.

Advertisement

Dodi, jukir di belakang Taman Pintar, dekat lokasi pasar Sentir mengatakan lokasi parkir yang dikelolanya tak akan banyak berubah paska pemindahan parkir TJU Malioboro. Pasalnya lokasi parkirnya dinilai terlalu jauh dari Malioboro.

Namun dia tak memungkiri bila ada kemungkinan kenaikan pelanggan. Bilapun ada, pelanggan parkir itu merupakan limpahan dari parkir Malioboro di depan pasar Beringharjo.

“Kalau disini rasanya tak banyak berubah. Yang jelas jadi ramai karena pemindahan Malioboro mestinya sekitar jalan Mataram, itu sudah saya duga sejak lama,” kata dia, Minggu (27/2016).

Advertisement

Komentar Dodi senada dengan Junaedi, jukir yang beroperasi jalan Mataram. Dia mengakui akan ada peningkatan jumlah pemarkir kendaraan di Mataram, tetapi peningkatan itu akan terjadi di beberapa lokasi saja.

“Kalaupun ada lokasi yang ramai rasanya akan ada dari pintu masuk Kepatihan ke utara, lokasi saya di selatan terlalu jauh, lagipula ini lahan toko jadi kalau ada yang parkir disini akan saya tolak,” ungkap Junaedi.

Jukir di Mataram lainnya, Imam menyepakati pernyataan Junaedi. Lokasi parkirnya sebenarnya terbilang strategis bila pemindahan parkir ke ABA jadi dilakukan. Namun tempat yang dikelolanya berada tepat di depan toko oleh-oleh sehingga ia tak bisa mengambil keuntungan dari pemindahan itu.

Advertisement

Meskipun demikian, dia tak memungkiri bila ada sebagian lahan di Mataram yang masih boleh dibuka untuk parkir umum. Jumlahnya sekitar separuh dari total panjang jalan di sisi barat dan timur Mataram.

“Disini ada beberapa yang masih boleh untuk parkir umum, tapi kebanyakan merupakan area parkir toko, jadi kalaupun ada jumlahnya tak banyak, rasanya ABA tetap akan jadi pilihan parkir setelah relokasi,” ujar Imam.

Juru parkir di Gandekan, Sumardjo menyatakan hal serupa. Meskipun sepanjang Gandekan dinilai strategis sebagai lokasi parkir alternatif oaska pemindahan, tetapi jumlah lahannya sangat terbatas. Kebanyakan lahan merupakan halaman toko sehingga hanya pelanggan dan pemilik yang boleh parkir di depannya.

“Bisa diprotes yang punya toko kalau di depannya jadi parkir Malioboro,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif