News
Senin, 28 Maret 2016 - 16:32 WIB

KURS RUPIAH : Rupiah Melemah 97 Poin, Investor Asing Ramai-Ramai Jual Aset

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang tunai rupiah (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali ditutup melemah hari ini.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah kembali melemah dalam perdagangan awal pekan ini. Dalam perdagangan Senin (28/3/2016) ini, rupiah ditutup di level Rp13.343/dolar AS atau melemah 97 poin (0,73%).

Advertisement

Investor asing sepanjang sesi I mencatatkan net sell pada perdagangan Senin (28/3/2016). Menurut Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan investor asing mencatatkan net sell pada penutupan sesi 1 sebesar Rp250,41 miliar. “Para investor asing hari ini membukukan net sell sebesar Rp250,41 miliar,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Senin (28/3/2016).

Menurutnya, net sell tersebut terjadi karena adanya pelemahan harga minyak dan rupiah. Sementara itu, IHSG turun 1,22% atau 58,94 poin ke level 4.768,15 di jeda siang, untuk pertama kalinya bergerak di bawah level 4.800 dalam 2 minggu terakhir. Indeks terus tertekan antara level 4.762,14—4.813,92 setelah dibuka melemah 0,37%.

Rupiah melemah 71 poin atau 0,54% ke Rp13.317/dolar AS di akhir perdagangan sesi I bursa saham. “Rupiah masih ragu-ragu menjelang pemilu [AS]. Keamanan, ekonomi, politik (itu) selaras,” kata Analis PT Waterfront Securities Indonesia, Octavianus Marbun, saat dihubungi Bisnis/JIBI, Senin.

Advertisement

Seperti diketahui Pemilu Presiden AS akan diadakan pada Selasa (8/12/2016) dan menjadi pilpres empat tahunan ke-58. Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini masih mendapat tekanan penguatan dolar.

“Ruang pelemahan rupiah masih tersedia melihat sentimen penguatan dolar di pasar global,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya, Senin.

Dikemukakan indeks dolar AS masih melanjutkan penguatannya hingga menjelang akhir pekan minggu lalu, menyusul revisi angka pertumbuhan AS kuartal IV/2015 yang dinaikkan. Hal itu, ujarnya, menandakan perlambatan ekonomi AS tidak seburuk yang diperkirakan sebelumnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif