Soloraya
Senin, 28 Maret 2016 - 12:15 WIB

JALAN RUSAK : Warga Pasang Tong di Lubang Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melewati lubang jalan di Jl. Indronoto tepatnya di depan Makam Mangkuyudan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Minggu (27/3/2016). Warga setempat memasangi tong yang ditutupi kain mori di sekitar lubang jalan. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Jalan rusak di Kartasura dipasangi dengan tong oleh warga.

Solopos.com, SUKOHARJO – Sejumlah warga Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura memasang tong yang ditutupi kain mori di sekitar lubang jalan di Jl. Indronoto, Kartasura, Sukoharjo. Lubang jalan berdiameter sekitar 2,5 meter itu kerap membuat pengendara sepeda motor terjatuh.

Advertisement

Pantauan solopos.com, Minggu (27/3/2016), lubang jalan itu berada di belakang Luwes Kartasura tepatnya di depan Makam Mangkuyudan, Desa Ngabeyan. Lubang jalan itu cukup dalam dan lebar sehingga sangat mengganggu para pengguna jalan. Saat turun hujan lebat, lubang jalan tak terlihat lantaran dipenuhi genangan air. Tak pelak, para pengendara sepeda motor yang melaju kencang dipastikan terjungkal saat terperosok lubang jalan.

Padahal, lubang jalan itu baru saja ditambal oleh instansi terkait pada Januari lalu. Kini, kondisi lubang jalan makin parah terutama selama musim penghujan. Aspal jalan merekah perlahan-lahan dan mengakibatkan lubang jalan makin melebar.

Advertisement

Padahal, lubang jalan itu baru saja ditambal oleh instansi terkait pada Januari lalu. Kini, kondisi lubang jalan makin parah terutama selama musim penghujan. Aspal jalan merekah perlahan-lahan dan mengakibatkan lubang jalan makin melebar.

Seorang warga Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sarwono, mengatakan pengendara sepeda motor sering terjatuh saat terperosok lubang jalan terutama pada malam hari. Mereka tak melihat ada lubang jalan yang menganga lebar.

“Kali terakhir pengendara sepeda motor terjatuh pada Jumat (25/3/2016) lalu. Kondisi jalan cukup sepi sehingga para pengendara sepeda motor kerap melaju dengan kecepatan tinggi. Tahu-tahu terdengar benturan benda keras dan suara minta tolong,” kata dia, saat ditemui solopos.com di wilayah Desa Ngabeyan, Minggu.

Advertisement

Menurut Sarwono, jalan itu pernah diperbaiki dengan sistem tambal sulam oleh instansi terkait pada 2015. Beberapa bulan kemudian, aspal jalan retak dan lambat laun lubang jalan kembali menganga lebar.

“Jalan ini merupakan jalur alternatif dari Boyolali menuju Kartasura maupun sebaliknya. Kondisi jalan yang rusak tak hanya mengganggu warga namun para pengguna jalan,” ujar dia.

Ketua PAC PDIP Kecamatan Kartasura ini mengungkapkan kondisi jalan rusak dipengaruhi banyaknya truk bertonase tinggi yang melewati jalur tersebut.

Advertisement

Truk bertonase tinggi seperti truk pengangkut pasir hilir mudik setiap hari. Aspal jalan tidak kuat menahan beban sehingga retak dan berlubang perlahan-lahan. “Kualitas aspal kurang bagus ditambah banyaknya truk bertonase tinggi yang lewat jadinya seperti ini [jalan berlubang],” papar dia.

Hal senada diungkapkan warga setempat lainnya, Sukamto. Menurut dia, Jln Indronoto berstatus sebagai jalan provinsi. Artinya, perbaikan jalan itu merupakan kewenangan Pemprov Jateng. Karena itu, ia meminta agar instansi terkait segera menindaklanjuti keluhan warga dengan memperbaiki lubang jalan.

“Saya sering menolong pengendara sepeda motor yang terjatuh gara-gara terperosok lubang jalan. Sudah tak terhitung lagi jumlah pengendara sepeda motor yang terjatuh karena saking banyaknya,” tutur dia.

Advertisement

Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, Achmad Hufroni, belum merespons saat dihubungi solopos.com.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif