Jogja
Minggu, 27 Maret 2016 - 16:19 WIB

PEMILIHAN AKO AMOI : Melihat Lebih dekat Pemilihan Ako Amoi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para peserta Pemilihan Ako Amoi ketika mengikuti pembekalan di The Sahid Rich Jogja Hotel, Sleman, Jumat (25/3/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Pemilihan Ako Amoy di Jogja diikuti peserta dari seluruh Indonesia

Harianjogja.com, JOGJA– Tahun ini, Indonesia kali pertama akan menggelar ajang pemilihan Hakka Ako Amoi dan DIY menjadi tempat yang ditunjuk untuk menggelar perhelatan itu. Pemenang Amoi, akan mewakili Indonesia di ajang Pemilihan Amoi Internasional di Tiongkok, November 2016. Pemenangnya harus mampu mencerminkan wanita Hakka.

Advertisement

Sebagian warga keturunan Tionghoa memiliki nenek moyang dari Hakka. Menyadari hal itu, mereka pun ingin berbagai hikmah dan kebaikan-kebaikan kepada Indonesia tempat mereka bernaung saat ini. Oleh karena itu, ajang ini dibuat untuk mengharumkan dan melestarikan warisan budaya kepada generasi muda.

Khusus untuk Amoi, para generasi  muda diharapkan mampu mememiliki jiwa seperti wanita Hakka. Peran seorang wanita Hakka sangat luar biasa terutama ketika mereka sudah menjadi seorang ibu.

Advertisement

Khusus untuk Amoi, para generasi  muda diharapkan mampu mememiliki jiwa seperti wanita Hakka. Peran seorang wanita Hakka sangat luar biasa terutama ketika mereka sudah menjadi seorang ibu.

“Sosok wanita Hakka sangat terkenal dengan cara mendidik anak dan mengurus rumah tangga yang baik,” ungkap dia dalam jumpa pers Pemilihan Hakka Ako Amoi Indonesia 2016 di Lobby Lavender The Sahid Rich Jogja Hotel, Jl Magelang, Sleman, Jumat (25/3/2016).

Ketua Panitia Pelaksana Sugiarto mengungkapkan, Pemilihan Hakka Ako Amoi Indonesia 2016 merupakan event muda mudi Hakka yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera. Paguyuban Hakka Jogja menjadi tuan rumah untuk gelaran pertama ini.

Advertisement

Mereka berasal dari 14 Hakka cabang yakni dari Batam, Sumatera Utara, Lampung, Jakarta, Bandung, Solo, Madiun, Semarang, DIY, Surabaya, Lombok, Singkawang, Kalimantan Barat, dan Ngabang. Untuk cabang Ngabang, belum resmi berdiri. Namun, muda mudi Hakka di sana telah aktif mengadakan kegiatan-kegiatan kepemudaan.

Para peserta harus mengikuti masa karantina 23-27 Maret 2016, kemudian mereka mengikuti talent show pada Sabtu (26/3/2016) mulai pukul 14.00 di Atrium Jogja City Mall. Grand final digelar pada Minggu (27/3/2016) pukul 18.00 WIB di Imperial Ballroom The Sahid Rich Jogja Hotel.

Saat grand final, mereka akan dinilai oleh tujuh juri yakni Didik Nini Thowok, Novita Tandry, Soen Ai Ling, Lia Mustafa, Lucy Laksita, Andy Kurniawan Bong, dan Yovita Iskandar. Sementara itu, saat talent show juri yang bertugas adalah Yutta Daruni, Andi S, dan Calvin Ciu.

Advertisement

“Kegiatan ini digelar dengan tujuan agar generasi muda Hakka dapat menumbuhkan dan mengembangkan nilai mulia budaya leluhur Hakka,” ujar Wakil Ketua Panitia Nasional Yustinus Rusmin.

Ia juga ingin Indonesia mengusulkan pada penyelenggara kompetisi internasional agar tidak hanya Amoi saja tetapi Ako juga. Oleh karena itu, Indonesia menjadi pionir dengan menggelar pemilihan Ako dan Amoi.

Wakil Ketua II Pembekalan Lies Jenny mengatakan, semua peserta sudah lolos tes narkoba. Mereka juga mengikuti masa karantina di mana mereka akan mendapatkan pembekalan kepribadian, public speaking, body language, Bahasa Mandarin, Bahasa Hakka yang merupakan bahasa daerah dari Hakka, pembekalan catwalk dan media.

Advertisement

“Mereka memang dipilih untuk mewakili Indonesia khususnya Amoi, jadi aspek yang dinilai tidak hanya beauty, brain, dan behaviour.  Aspek yang dinilai adalah humanity, intelektual, dan spiritual,” ujar dia.

Ketua Paguyuban Hakka Jogja Soekeno berharap bisa membangun jaringan kerja sama yang luas. Melalui kompetisi yang digelar di DIY, diharapkan mampu mengankat pariwisata yang ada di DIY.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif