Jogja
Minggu, 27 Maret 2016 - 22:40 WIB

PEMILIHAN AKO AMOI : Malam Grand Final, 20 Ako Amoi Sudah Terpilih

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para peserta Pemilihan Ako Amoi ketika mengikuti pembekalan di The Sahid Rich Jogja Hotel, Sleman, Jumat (25/3/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Pemilihan Ako Amoi akhirnya sampai di puncak acara

Harianjogja.com, SLEMAN-Masa karantina 90 peserta Ako Amoi Indonesia 2016 telah usai. Pemenang Hakka Ako Amoi juga telah diputuskan. Mereka diharapkan menjadi generasi penerus budaya Hakka di manapun berada.

Advertisement

Pengumuman pemenang dilaksanakan pada Malam Grand Final di Ballroom Hotel Sahid Rich Jogja, Minggu (27/3/2016). Para peserta yang terdiri dari 47 amoi dan 43 ako tampil berlanggak-lenggok di atas panggung sebelum pengumuman.

Mereka berasal dari 14 Hakka cabang yakni Batam, Sumatera Utara, Lampung, Jakarta, Bandung, Solo, Madiun, Semarang, DIY, Surabaya, Lombok, Singkawang, Kalimantan Barat, dan Ngabang.

Amoi yang terpilih masuk 10 besar adalah Evelyn Budi Raditya (Bandung), Reigitha Laurence (Lampung), Ellise Monica (Jogja), Yessica Cukarestu (Kalimantan Barat), Maria Inez (Bandung), Lyvia Hivani (Kalimantan Barat), Cindy Kho (Jakarta), Theresia Sherly (Semarang), Regina Martha (Sumatera Utara), dan Ellysa Hudaya (Jakarta).

Advertisement

Sementara 10 ako adalah David Santosa (Sumatera Utara), Handoko (Batam), Alvian (Singkawang), Rolend Santoso (Batam), Frans Sen (Jakarta), Jimmy H (Jogja), Ryan (Sumatera Utara), Rudiyanto (Singkawang), Klemen Julian (Jakarta) dan Erwin (Kalimantan Barat).

“Saya berharap wanita Hakka mampu mewujudkan semangat Hakka,” kata Yessica Cukarestu saat menjawab pertanyaan juri tentang budaya Hakka.

Ako Amoi yang masuk sebagai juara pertama, secara langsung akan mewakili Indonesia dalam pemilihan Ako Amoi Internasional di China pada September mendatang. Pelaksanaan ajang pemilihan Ako Amoi Indonesia 2016 tidak semata menjaring generasi muda Hakka berprestasi secara intelektual tetapi generasi yang mau melestarikan Budaya Hakka di manapun mereka berada.

Advertisement

Ketua Koordinator Pusat Hakka Indonesia Sejahtera Edi Kusuma mengatakan, dengan adanya pemilihan Ako Amoi ini ingin menunjukkan pada masyarakat Indonesia bahwa Perkumpulan Hakka tidak hanya diisi para orang tua melainkan para kaum muda yang peduli pada budaya.

“Semoga ada regenerasi. Melalui pemilihan ini kami ingin membangun Indonesia yang peka, seperti menjadi politisi layaknya Ahok yang juga keturunan Hakka,” kata dia.

Ia juga berharap akan ada duta budaya Hakka di setiap daerah di Indonesia, minimal di 14 daerah asal para peserta Ako Amoi 2016.

Sementara itu, Ketua Panitia Ako Amoi 2016 Sugiyarto mengatakan, even ini merupakan tolok ukur bagi generasi muda Hakka untuk meneruskan heart of Hakka. “Setelah ini semakin mempererat antargenerasi muda Hakka,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif