Jogja
Minggu, 27 Maret 2016 - 03:20 WIB

PELUANG USAHA : Raup Pundi Rupiah dari Bisnis Kentang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Peluang usaha untuk bisnis kuliner masih menjanjikan.

Harianjogja.com, JOGJA-Warung kentang goreng dekat kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi sumber inspirasi bagi Okik Surikno, Helmi Nasir, dan Raivan Nauval dalam membuka usaha. Tiga mahasiswa Teknik Elektro UAD semester VI ini tertarik untuk membuka bisnis serupa dengan modifikasi rasa untuk menarik minat konsumen.

Advertisement

Dan benar saja, tepat pada 19 Januari 2016 lalu, bisnis kentang goreng aneka rasa ala tiga mahasiswa tersebut resmi dibuka. Mereka menamai Hero Potatoes. Hero sendiri merupakan singkatan dari nama mereka bertiga, Helmi, Raivan, dan Okik.

“Lapak kami di depan kampus UTY [Universitas Teknik Yogyakarta] Jalan Glagahsari. Sengaja kami pilih lokasi dekat kampus karena sasaran mahasiswa,” kata Okik, Jumat (25/3/2016).

Berbeda dengan warung kentang goreng di depan kampus UAD yang hanya menyajikan satu rasa, Hero berani menyajikan enam rasa yang disukai anak muda. Mulai dari rasa original, jagung manis, jagung bakar, balado, barbeque dan super pedas. Satu porsi mereka jual seharga Rp5.000, harga yang terjangkau untuk kalangan mahasiswa.

Advertisement

Setiap hari, mereka membeli 10kg kentang di Pasar Giwangan. Kentang-kentang itu mereka proses sendiri menjadi stik kentang tanpa memperbantukan tenaga lain. Mulai dari mengupas, menggoreng, meramu bumbu, hingga melayani pembeli. Setidaknya penghasilan sebanyak Rp250.000 per hari mampu menyisakan keuntungan Rp100.000.

Okik, Helmi, dan Raivan merupakan mahasiswa perantauan yang berasal dari Lamongan, Serang, dan Sulawesi. Mereka datang ke Jogja hanya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Jiwa kewirausahaan mereka tumbuh semata untuk mencari pengalaman. “Kami pengennya setelah lulus jangan kebingungan cari pekerjaan. Paling nggak [dengan membuka bisnis kentang] sudah ada pegangan,” kata mahasiswa 21 tahun ini.

Advertisement

Jiwa kewirausahaan mereka sudah tumbuh sejak awal menjalani kuliah di UAD. Mereka bertiga sudah lama menjajakan jajanan pasar di Kantin Kejujuran UAD. “Kami belanja di pasar dan kami titipkan di situ. Keuntungannya bisa sampai Rp100.000 per hari. Lumayan untuk modal buka bisnis sendiri,” kata Okik.

Prestasi ketiganya dalam berwirausaha semakin didukung jajaran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) UAD dan pihak perbankan. Rabu (23/3) lalu, mereka mendapatkan dana pembinaan dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY.

Hero Potatoes terpilih sebagai Wirausaha Muda Istimewa dalam kompetisi yang diselenggarakan BPD DIY dan LPM UAD. “Dari dana itu, kami ingin buka cabang di tempat lain. Ingin kami waralabakan,” ujar Okik. Ia juga ingin bisnisnya nanti mampu menghasilkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif