Jogja
Jumat, 25 Maret 2016 - 01:20 WIB

TIONGHOA JOGJA : Sebanyak 144 peserta ikuti CTI

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Chinese Test International (CTI (JIBI/Harian Jogja/dok.BPKPT)

Tionghoa Jogja, jumlah peminat bahasa mandarin meningkat.

Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 144 peserta mengikuti Chinese Test International (CTI) 2016 yang digelar di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Jogja, Sabtu-Minggu (19-20/3/2016).

Advertisement

Sekjen Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Tionghoa (BKPBT) DIY Nicodemus Sanny mengatakan, penyelenggaraan CTI terbagi menjadi dua ujian yakni Youth Chinese Test (YCT) yang digelar pada Sabtu (19/3/2016). Ujian ini untuk anak-anak sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

“Ujian ini terbagi menjadi empat level dan diikuti 84 peserta yang sebagian besar berasal dari Kota Magelang,” papar dia, Rabu (23/3/2016).

Sementara itu, ujian Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) dilaksanakan pada Minggu (20/3/2016), terbagi menjadi enam level. Ia menjelaskan, level empat adalah syarat minimal untuk melanjutkan kuliah di Tiongkok sekaligus untuk mengajukan beasiswa.  Ujian HSK ini diikuti oleh 60 peserta antara lain merupakan mahasiswa UGM, UMY, dan UII.

Advertisement

Panitia ujian dibentuk oleh BKPBT DIY. Para penguji adalah para dosen dari Sekolah Vokasi UGM Prodi bahasa Mandarin, sedangkan pengawas diambil dari Mahasiswa asal Singkawang yang kuliah di New Era College Malaysia jurusan Pengajaran Bahasa Mandarin bagi penutur asing. Mereka sedang lakukan kuliah kerja praktik di DIY.

Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh BKPBT DIY untuk menjaring para peminat Beasiswa untuk kuliah di Tiongkok dengan menempelkan berbagai info beasiswa di kounter pendaftan ulang.

“Ujian CTI di Indonesia dilaksanakan dua kali dalam satu tahun di berbagai kota, ujian berikutnya akan digelar pada Oktober 2016,” ungkap dia.

Advertisement

Ujian ini biasanya digelar pada Maret dan Oktober. Ujian internasional yang telah didaftarkan dan diakui Kementerian Pendidikan ini menjadi tolak ukur hasil pengajaran bahasa Mandarin baik di sekolah formal maupun di lembaga kursus non-formal. Sertifikat akan dikirim dari Beijing kurang lebih tiga bulan sejak ujian.

CTI sebelumnya digelar pada 17 dan 18 Oktober 2015. Ujian pada 17 Oktober merupakan Youth Chinese Test (YCT) yang merupakan ujian kompetensi Bahasa Mandarin untuk anak dan remaja. Ujian itu diikuti 58 peserta. Sementara, ujian pada 18 Oktober merupakan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) yang terdiri dari enam level dan diikuti 51 peserta. Saat itu, ada pula ujian HSK Koushi (ujian lisan). Ujian ini digelar hanya untuk tingkat menengah dan diikuti oleh dua peserta.

HSKK menjadi syarat utama pengajuan beasiswa S2 di bidang pendidikan bahasa Mandarin bagi penutur asing. Maka, bagi para guru Mandarin yang ingin mengajukan beasiswa untuk dapat melanjutkan studi S2 di Tiongkok harus mengikuti ujian ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif