SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai (dua dari kiri) memberi penjelasan kepada wartawan saat gelar tersangka dan barang bukti kasus narkoba di Mapolres Sukoharjo, Selasa (14/4/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)
Narkoba Sukoharjo mengkhawatirkan.
Solopos.com, SUKOHARJO – Kabupaten Sukoharjo menempati ring 2 kasus narkoba di wilayah Jawa Tengah. Hingga pertengahan Maret 2016, terdapat sembilan kasus penyalahgunaan narkoba dengan jumlah tersangka 12 orang.
Hal itu disampaikan Kasat Narkoba Polres Sukoharjo, AKP A.A. Gede Oka, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, saat ditemui Solopos.com, belum lama ini. Sejak 2010 lalu, tren kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Jamu selalu meningkat. “Sukoharjo termasuk ring dua penyalahgunaa narkoba di Jawa Tengah. Kota besar seperti Solo dan Semarang menempati ring satu,” kata dia.
Lebih jauh, Kasat Narkoba menambahkan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba telah dilakukan dengan menggandeng elemen masyarakat dan komunitas. Dia juga kerap menyambangi sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan bahaya narkoba terhadap para pelajar. Generasi muda menjadi sasaran utama peredaran narkoba.
Pencegahan
Di sisi lain, Koordinator Pencegahan BNK Sukoharjo, Agus Widanarko, mengatakan peredaran narkoba harus dicegah sedini mungkin. Cara terampuh mencegah peredaran narkoba dengan menggandeng dan berbaur dengan berbagai komunitas di Sukoharjo. Salah satunya adalah karang taruna yang diharapkan menyosialisasikan penanggulangan penyalahgunaan narkoba sampai tingkat rukun tetangga (RT).
Para orang tua juga harus memantau kondisi anaknya saat berada di luar lingkungan rumah. “Orangtua bisa mengawasi gadget yang dipakai anaknya. Bisa jadi, canggihnya teknologi informasi menjadi salah satu jalan masuk penyalahgunaan narkoba,” kata dia.