Jateng
Jumat, 25 Maret 2016 - 07:50 WIB

KETERWAKILAN PEREMPUAN : Perempuan Jateng Didorong Melek Politik

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara (JIBI/Solopos/Antara/Rahmad)

Keterwakilan perempuan di dunia politik saat ini masih rendah, padahal jumlah pemilih perempuan dalam setiap pemilu sangat besar.

Semarangpos.com, SEMARANG Anggota DPRD Jawa Tengah mendorong kaum perempuan melek politik. Pasalnya, menurut anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah (Jateng) Rusman partisipasi politik perempuan pada pemilihan umum (pemilu) legislatif, pemilihan presiden, dan kepala daerah adalah perempuan.

Advertisement

“Jumlah partisipasi politik perempuan pada setiap pemilu di Jateng mencapai 51 persen,” katanya di Semarang, Rabu (23/3/2016).

Meski mendominasi jumlah pemilih dalam pemilu, lanjut Rusman, tetapi keterwakilan perempuan di DPRD Jateng masih belum maksimal karena belum mencapai 30%. Padahal sesuai ketentuan UU No. 10/2008 tentang Pemilu Legislatif dan UU No. 2/2008 tentang Partai Politik bahwa kuota keterlibatan perempuan dalam dunia politik adalah sebesar 30%.

“Kontribusi kaum perempuan saat ini terhadap pembentukan konstitusi demokrasi belum maksimal karena kurangnya kemampuan menyampaikan permasalahan kepada pengambil keputusan dan mengontrol pelaksanaannya,” ujar Rusman.

Advertisement

Pendidikan Politik
Demi meningkatkan keterwakilan perempuan itu, sambung dia, kaum perempuan di daerah diharapkan melek politik karena dengan memiliki bekal pendidikan politik yang memadai, kaum perempuan mampu memperjuangkan hak-hak mereka melalui strategi politik. “Perempuan sebenarnya memiliki kedudukan sangat strategis dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tandas politikus PKS ini.

Kaum perempuan, imbuh Rusman, harus menyadari bahwa mereka memiliki potensi baik kualitas maupun kuantitas, karena jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki. Namun, selama ini, masih menghadapi berbagai permasalahan semisal kesehatan reproduksi, pernikahan, perceraian, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan lainnya.

“Kami mendorong kaum perempuan di daerah melek politik sehingga menjadi pemilih cerdas serta bisa mempengaruhi kebijakan yang berpihak pada perempuan itu sendiri,” harapnya.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif