Soloraya
Jumat, 25 Maret 2016 - 16:00 WIB

KECELAKAAN BOYOLALI : Truk Kontainer Bermuatan Ketimun Jepang Nggelondor di Jalur SSB, Ini Kondisinya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah truk kontainer terperosok mundur di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), Kamis (24/3/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Boyolali terjadi di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) di Desa Jelok, Cepogo, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI–Kecelakaan tunggal terjadi di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) tepatnya di tanjakan Dusun Pule, Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kamis (24/3/2016) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

Advertisement

Sebuah truk kontainer dari arah Boyolali mendadak selip hingga akhirnya nggelondor dan baru berhenti setelah menabrak pohon alpukat di sisi jalan. Laju truk terhenti dengan posisi melintang. Kecelakaan ini sempat membuat jalur SSB macet.

Data yang diterima Solopos.com, truk kontainer berpelat nomor H 1820 AH dikemudikan Sukarno, 55, warga Blora.

Pengemudi gagal menguasai kemudi akibat terpeleset material pasir di tanjakan Pule yang menikung. Pengemudi baru kali pertama melintasi jalur SSB. “Saya tidak menyangka kalau di tanjakan yang menikung itu banyak material pasir dan lumpur. Saya lepas kendali dan truk menggelondor,” kata Sukarno.

Advertisement

Truk tersebut bermuatan 20 ton ketimun Jepang. Truk berangkat dari Semarang menuju Cepogo. “Kurang dari 200 meter lagi sampai  tujuan malah nggelondor begini,” ujar Sukarno.

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuna Ahadiyah, melalui KBO Satlantas Iptu Robin S.Patuju, mengatakan akibat kejadian tersebut petugas harus mengalihkan arus kendaraan.  Kendaraan besar dialihkan melalui jalur Cepogo-Seboto atau jalan Prof.Suharso. Sedangkan dari arah Boyolali dialihkan melalui jalur Musuk. Sedangkan untuk sepeda motor dan angkutan kecil masih bisa disiasati dengan menggunakan sistem buka tutup jalur. Sementara, warga sekitar membantu petugas mengatur lalu lintas.

Petugas sempat kesulitan mengevakuasi truk karena truk kontainer merupakan kendaraan berat dengan enam silinder. Sedangkan jalur SSB di tanjakan Pule sangat licin dan termasuk jalur sempit. “Kamis sore sekitar pukul 14.00 WIB akhirnya bisa kami evakuasi dan jalur SSB kembali lancar,” kata Yuna Ahadiyah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif