SOLOPOS.COM - Salah seorang penerjun berusaha mendarat di tanda silang yang disediakan panitia Jogja Air Show di Pantai Krakal, Sabtu (14/3/2015). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)
Jogja Air Show menerjunkan 28 atlet di Pantai Kemadang
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Dalam rangkaian perayaan Jogja Air Show 2016 pada 25 hingga 27 Maret, 28 atlet melakukan aksi terjun payung yang dipusatkan di kawasan wisata Pantai Krakal, Desa Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Jumat (25/3/2016).
Terjun payung yang dilakukan para atlit terbagi dalam tiga sorti (penerbangan). Sorti pertama sukses menerjunkan 12 personil yang mendarat tepat pada titik yang telah ditentukan. Namun salah satu penerjun sempat mengalami trouble di udara pada saat akan membuka parasut yang digunakan.
Penerjun perempuan asal Manado, Sulawesi Utara, Sintia mengungkapkan parasut yang ia gunakan mengalami twist (memutar). Keadaan tersebut memaksanya mau tak mau harus melepaskan parasut utama dan menggantinya dengan parasut cadangan.
Sintia yang sudah berpengalaman 100 kali melakukan terjun payung tersebut mengungkapkan sempat merasa takut namun ia telah mempersiapkan mentalnya dengan sangat baik.
Meskipun begitu dirinya mengaku sangat senang dan mengapresiasi perayaan Jogja Air Show 2016 yang merupakan kali ketiga ia diundang untuk turut berpartisipasi.
“Rasa takut pasti ada, tapi kami sudah diberi pelatihan dan wajib menggunakan emergency procedure pathway ketika mengalami trouble seperti ini,” kata dia, Jumat (25/3/2016).
Selanjutnya dalam sorti kedua seluruh penerjun gagal mendarat dengan sempurna di titik silang berwarna orange yang sudah disiapkan oleh panitia Jogja Air show. Para penerjun justru terjun di kawasan lain di sekitar Krakal.
Kemudian dalam sorti terakhir seluruh penerjun mampu mendarat dengan tepat di lokasi pantai krakal. Meski begitu aksi seluruh penerjun berhasil mengundang tepuk tangan yang meriah dari ratusan wisatawan lokal dan asing yang menyaksikan aksi tersebut.