Jogja
Rabu, 23 Maret 2016 - 02:40 WIB

TUNJANGAN KERJA : Pegawai Tendik UGM Ancam Mogok Kerja

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Puluhan pegawai Tenaga Kependidikan (Tendik) Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, yang tergabung dalam Forum Tenaga Kependidikan UGM mengancam melakukan mogok kerja.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, SLEMAN-Puluhan pegawai Tenaga Kependidikan (Tendik) Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, yang tergabung dalam Forum Tenaga Kependidikan UGM mengancam melakukan mogok kerja tanpa batas waktu, seandainya tunjangan kinerja (Tukin) tak segera dibayar.

Salah seorang tendik UGM Sri Wiryaningsih, pada Selasa (22/3/2016) mengungkapkan, pihaknya memahami bahwa mogok kerja dapat mengganggu pelayanan umum. Meski demikian mereka akan berusaha agar layanan publik di UGM tidak akan terganggu akibat mogok kerja, yang mereka lakukan.

Advertisement

Tendik juga meminta ketegasan rektorat agar mengambil langkah cepat dalam mencari solusi pencairan tukin. Pihaknya memberikan tenggat waktu dua bulan ke depan untuk merealisasikan pencairan tukin.

“Apabila dalam dua bulan ke depan (tukin) tak bisa terpenuhi, kami akan demo besar dengan masa yang lebih besar,” ujarnya.

Seoang tendik UGM yang lainnya yakni Budi Harjana menyayangkan tindakan rektorat yang mengubah permohonan audiensi ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Agenda ini justru digunakan untuk koordinasi perihal PTN BH. Padahal, lanjutnya, awal niatan pertemuan itu untuk membahas masalah tukin pegawai di UGM yang tak kunjung ada kejelasan.

Advertisement

Ia menambahkan, saat ini pula ada dua tenaga kependidikan UGM, Basuki Rahmad dan Afandi sedang berada di Jakarta untuk mempertanyakan permasalahan tersebut. Dua itu juga bersama perwakilan Korps Pegawai Gadjah Mada dan rektorat.

“Kami berharap pencairan tukin segera ada solusi,” ungkapnya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM Iva Ariani mengatakan, pada prinsipnya universitas akan mengupakan agar tukin bisa dicairkan. Beberapa pimpinan dan tendik juga sudah melakukan rapat di Jakarta. Pihaknya berharap semoga proses yang sudah dilakukan bisa berjalan. Namun, ia juga meminta agar seluruh pihak menyikapi persoalan tukin secara bijaksana, karena hal ini bukan persoalan mudah.

“Pimpinan juga terus berusaha mengirimkan surat ke pusat, dan dengan Sekber PTN BH sedang bergerak bersama menyelesaikan persoalan ini. Lebih baik kita saling bergandengan bersama agar masalah ini segera selesai,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif