Jogja
Rabu, 23 Maret 2016 - 07:40 WIB

PERTANIAN : Kecewa, Petani di Siyono Wetan Panen Padi Gabug

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Pasalnya ialah beberapa bulir padi yang dipanen mengalami hampa atau kosong (gabug), akibatnya panenan padi yang dihasilkan tak dapat maksimal.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah petani di Siyono Wetan, Wonosari, Gunungkidul mengeluhkan hasil panen padi mereka yang menurun. Pasalnya ialah beberapa bulir padi yang dipanen mengalami hampa atau kosong (gabug), akibatnya panenan padi yang dihasilkan tak dapat maksimal.

Salah seorang petani, Supartinah mengaku kecewa terhadap kondisi pertaniannya kali ini. Ia pun baru mengetahui kondisi padi hampa tersebut beberapa waktu sebelum panen. Sawahnya yang hanya beberapa meter persegi tak mampu menghasilkan bulir varietas ciherang yang menggembirakan.

Advertisement

“Kerugiannya ya lumayan, panen kali ini ada lima kilogram yang gagal jadi beras,” kata dia, Selasa (22/3).

Dia pun belum paham betul terkait penyebab padi menjadi gabug, namun ia memperkirakan bahwa hama walang menjadi faktor utama yang menjadi penyebabnya. Selama ini ia hanya menyemprot dengan obat pembasmi hama saja, namun hasilnya belum terlalu terlihat sampai panen tiba. Padi hampa dengan ciri-ciri kulit padi berwarna putih tersebut cukup menjadi kekhawatiran bagi sejumlah petani di wilayahnya. Dengan kondisi tersebut terpaksa ia memanfaatkan hasil panen tersebut hanya untuk konsumsi pribadi saja.

“Nggak berani kalau dijual, sekarang ini buat konsumsi sendiri saja. Kebutuhan sendiri saja masih kurang, belum berpikir buat dijual,” kata dia.

Advertisement

Supartinah berharap bahwa nantinya segera ditemukan penyebab padi hampa di pertaniannya tersebut. Kalaupun hama, ia menginginkan solusi yang tepat untuk membasminya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif