Jogja
Rabu, 23 Maret 2016 - 00:20 WIB

HARI AIR SEDUNIA : Wonokerto Termasuk Dataran Tinggi Tapi Sering Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun saat melaksanakan Program Penyelamatan Mata Air, Daerah Aliran Sungai (DAS) di Desa Wonokerto Turi, Selasa (22/3/2016). (JIBI/Harian Jogja/IST)

Hari air sedunia dimaknai dengan menanam pohon.

Harianjogja.com, SLEMAN– Memperingati hari air sedunia setiap 22 Maret, Desa Wonokerto Turi, melaksanakan Program Penyelamatan Mata Air, Daerah Aliran Sungai (DAS) di Lereng Merapi. Ke depan kawasan tersebut akan memiliki taman bambu untuk lahan serapan dan kawasan ekowisata.

Advertisement

Kepala Desa Wonokerto Tomon Haryo Wibisono menyebut, hal itu dilakukan untuk menyelamatkan sumber air di wilayah tersebut. Meski daerah tersebut dipetakan sebagai kawasan penyangga, saat musim kemarau warga sering kali kekurangan air karena sedikitnya pepohonan di wilayah tersebut.

Minimnya lahan resapan hijau di Wonokerto, juga memicu banjir di sejumlah anak sungai yang berhulu di Merapi. Salah satunya banjir yang terjadi di sepanjang Sungai Winogo pada akhir pekan lalu.

Untuk mengatasi persolan tersebut, kata Tomon, pemerintah desa meminta warga memperluas kawasan tangkapan air. Caranya dengan melakukan penanaman pohon disejumlah titik mata air dan kawasan bantaran sungai. Dengan cara tersebut, diharapkan air mampu bertahan lebih lama dan saat kemarau warga memiliki cadangan air.

Advertisement

“Penyelamatan lahan resapan air di sini sangat penting. Kami menanam pohon bersama agar air meresap ke tanah,” jelas Tomon di sela-sela kegiatan, Selasa (22/3/2016).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif